SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Hasil penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) rupanya masih banyak tenaga pengajar atau Guru Honorer yang tidak lolos dalam seleksi.
Padahal posisi tenaga pengajar sangat krusial dan diperlukan untuk perkembangan dunia pendidikan khususnya di Kota Banjarmasin.
Sehingga, Walikota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR berkomitmen, untuk tetap menjaga keberlangsungan tenaga pengajar atau suru yang berstatus honorer di Banjarmasin.
“Bagi guru honorer yang belum lolos seleksi PPPK, solusi sementara yang tengah dipertimbangkan adalah pengangkatan dengan skema paruh waktu. Artinya mereka tetap di akomodasi, tidak langsung diberhentikan. Kita tunggu petunjuk teknis (Juknis) dari Pemerintah pusat, apakah akan ada tes ulang atau kebijakan lain,” ucap Yamin.
Ia menyebut, mayoritas yang belum lolos dalam seleksi PPPK berasal dari kalangan guru. Namun, Pemko Banjarmasin berupaya menghindari adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), mengingat peran krusial guru dalam mendidik generasi muda di Banjarmasi.
“Tidak ingin ada PHK. Guru-guru ini sangat penting untuk anak-anak. Tapi masalahnya kadang formasi yang tersedia tidak sesuai dengan bidang mereka atau linieritas pendidikan tidak terpenuhi,” sebutnya.
Tak hanya itu, saat ini pihaknya masih menunggu juknis resmi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) dan juga koordinasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk penyesuaian formasi.
Sinkronisasi kebutuhan tenaga pengajar dengan ketersediaan guru yang ada di Banjarmasin menjadi prioritas dalam pengambilan kebijakan kedepan.
“Diharapkan yang sudah pernah ikut seleksi tetap diprioritaskan. Tapi semua tergantung kebijakan pusat nanti dan bakal terus berkomunikasi dengan Kemen PAN-RB dan BKN, tukasnya. (shn/smr)