SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Salah satu upaya mengurangi timbunan sampah organik, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih Jalan Gubernur Soebardjo, Banjarmasin Selatan dengan melakukan budidaya maggot.
“Memang ini salah satu cara mengurangi timbunan sampah yang ada di Banjarmasin terutama untuk sampah organik,” ujar Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina.
Secara komposisi itu, setidaknya hampir 600 ton sampah yang masuk ke TPA Basirih perharinya. 52 persen sampahnya adalah sampah organik.
“Sekarang sudah terkurangi dengan adanya Bank Sampah yang ada di Banjarmasin. Pengurangannya sekitar 200 ton perhari,” ungkapnya Ibnu usai kunjungan ke rumah maggot, Jumat (6/12/2024).
Ia juga berharap, rumah maggot ini bisa menjadi salah satu upaya luar biasa untuk pengurangan sampah organik di Banjarmasin. “Karena orang-orang berpendapat kadang sampah organik ini bau, padahal tidak bau sama sekali,” terangnya.
Baginya, dengan budidaya maggot ini sangat bermanfaat untuk pengurangan, dan hasilnya ramah lingkungan dan produksi maggot bisa untuk pakan ternak ikan hias dan lainnya. “Baru satu bulan dimulai, mudah-mudahan bisa berjalan lancar dan optimis,” pungkasnya.
Sementara itu, Pengurus Bank Sampah Organik Larvanesia Rifkie Amanda mengatakan, untuk kapasitas produksi rumah maggot saat ini perharinya 500 kilogram sampah perhari. “Mudah-mudahan di bulan depan, jika fasilitas lebih lengkap bisa isi full bak yang kosong dan menghasilkan panen maggot dari 6 sampai 9 ton perhari,” tuturnya.
Dia berharap, nantinya akan ada penambahan fasilitas seperti rak baru untuk bak maggot hingga fasilitas air bersih untuk memadai kebersihan. “Kalau itu semua terpenuhi, Mudahan kita bisa panen mulai dari 9 sampai 12 ton perhari,” tukasnya.(shn/smr)