SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Turnament Layangan Aduan (Betegangan) Piala Walikota Cup Banjarmasin 2024 digelar, di Komplek Jeruk Purut, Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara, mulai 24-27 Oktober 2024.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan, perlombaan dari olahraga tradisional itu sangat banyak diminati hingga banyak peserta yang mendaftar.
“Namun dibatasi, 64 peserta kategori dewasa dan 64 peserta kategori anak-anak,” ujarnya.
Ia berharap, lewat lomba ini yang awalnya hanya sekedar hobi, nantinya bisa menjadi sebuah prestasi.
Selain itu, olahraga tradisional ini juga bisa mengalihkan anak-anak dari ketergantungan gadget atau handphone (HP) di zaman saat ini.
Tentunya, kata Ibnu, olahraga tradisional seperti ini, bagus untuk motorik anak dan membuat anak saling berinteraksi dengan teman-temannya.
Sehingga, Fasilitas Umum (Fasum) yang ada di permukiman warga bisa dimanfaatkan untuk jadi tempat bermain anak-anak.
“Contohnya area representatif seperti ini bisa dimanfaatkan untuk kegiatan bermanfaat. Selamat mengikuti untuk seluruh peserta kegiatan turnamen ini,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Banjarmasin Fitriah mengatakan, turnamen ini dalam rangka memeriahkan Hari Sumpah Pemuda sekaligus memeriahkan rangkaian Hari Jadi (Harjad) Banjarmasin.
Menurutnya, animo masyarakat terhadap perlombaan ini terus meningkat, karena bisa menjaga pelestarian olahraga tradisional.
“Melihat tingginya animo yang mau ikut berpartisipasi dalam turnamen, harapannya bisa dilaksanakan kembali di wilayah lain,” ucapnya.
Kepala Bidang (Kabid) Olahraga Disbudporapar Banjarmasin Roenissa menyebut, turnamen layangan aduan ini merupakan kali pertama dilaksanakan.
Ini merupakan kerja sama dengan komunitas Pelangi (Perkumpulan Pelayang Seluruh Indonesia) Banjarmasin di bawah naungan KORMI ( Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia).
“Untuk para pesertanya se-Banjarmasin,” ungkapnya.
Melihat tingginya antusias masyarakat untuk mengikuti turnamen ini, maka ke depan jadi pertimbangan pihaknya untuk menggelar di tingkat Kelurahan, Kecamatan atau bahkan sampai di tingkat Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Intinya menggiatkan kembali olahraga tradisional terutama yang sudah usang,” jelasnya.
Ia bersyukur, ternyata layangan banyak minatnya dan lokasi yang ramai peminat di Sungai Andai ini.
“Adapun total hadiah yang diperebutkan dalam turnamen layanan aduan ini mencapai Rp20 juta,” pungkasnya.
Ketua Pelangi Banjarmasin Ahmad Baihaqi menyebutkan, untuk penilaian dalam turnamen ini disesuaikan sistem nasional yakni secret, jepret, ulur, tempel, gojlog dan juki. Dengan durasi waktu 3 menit.
“Ukuran layangan peserta maksimal 58 dan benang bebas,” terangnya.
Ia berharap, ke depan Disbudporapar Banjarmasin bisa mengadakan turnamen layangan kreasi. Mengingat layangan kreasi di Kota Banjarmasin cukup lumayan banyak juga.
“Untuk saat ini kita adakan layanan aduan saja, semoga kedepan ada turnamen layangan kreasi juga,” tukasnya. (shn/smr)