SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Pemilihan Nanang Galuh (Naga) Banjar Banjarmasin 2025 memasuki babak grand final, bertempat di Grand Palace Restaurant Mitra Plaza, Minggu (27/4/2025).
Dalam grand final, ada 12 pasang Naga yang saling beradu dan bersaing menunjuk kemampuan di hadapan para juri. Dalam Ajang Naga Banjarmasin 2025 ini dimenangkan Riyadh dan Nur Kemala Hayati.
Walikota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR mengucapkan selamat kepada seluruh pemenang Naga Banjarmasin 2025.
“Melihat setiap Nanang dan Galuh memiliki karakter yang berbeda-beda dan semuanya orang hebat. Baik itu pemenang maupun yang belum juara,” katanya.
Ia berharap, para pemenang nantinya bisa menjadi mitra Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin terutama memajukan pariwisata di Kota Seribu Sungai. Kemudian Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Banjarmasin bisa bersinergi untuk memajukan pariwisata, budaya dan lingkungan.
Mengingat kondisi darurat sampah ini, ingin peran Naga ini bisa mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk peduli sampah dengan mengurangi sampah dengan memilahnya dari sumber.
“Sebelumnya, peserta Naga ini juga diminta membuat konten penanganan sampah, tentunya menjadi atensi ke depannya,” sebutnya.
Sementara itu, Pemenang Juara I Nanang Banjar Banjarmasin 2025 Riyadh siap berkolaborasi bersama Pemko Banjarmasin dengan membuat program-program yang bisa memajukan budaya dan pariwisata di Banjarmasin.
Apalagi di era digitalisasi saat ini tentu sangat terbantu dalam mempromosikan budaya dan pariwisata dengan membanggakan identitas lokal.
“Terkait sampah bakal mengajak semua anak muda ketika latihan dengan membawa air minum tumbler tidak dengan botol plastik karena latar belakang atlet. Guna mengurangi sampah plastik yang berserakan di tempat latihan,” ucapnya.
Ia merasa dengan mengikuti Naga ini seru, menguras tenaga namun menikmatinya dengan asik.
Pemenang Juara I Galuh Banjar Banjarmasin 2025 Nur Kemala Hayati juga siap membantu Pemko Banjarmasin dalam berbagai program. “Misalnya soal sampah tadi dengan membentuk kebiasaan dari dini. Tidak hanya tentang budaya dan pariwisata saja,” ujarnya.
Dia pun menyadari, pentingnya mengedukasi masyarakat agar bisa memilah sampah yang dapat mengurangi limbah sampah di Banjarmasin. “Kalau mengikuti Naga ini kesempatan luar biasa dan apalagi sampai dititik sekarang,” tukasnya. (shn/smr)