SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Proyek pengerjaan pembangunan proyek trotoar dan drainase di dua kawasan belum dapat diselesaikan alias molor sampai waktu kontrak berakhir 27 Desember 2024 tadi.
Dua pengerjaan drainase itu ada di kawasan Jalan Lambung Mangkurat, dan Jalan Pangeran Samudera.
Namun begitu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin masih memberi waktu hingga 50 hari ke depan.
Kepala Dinas PUPR Banjarmasin Suri Sudarmadiyah mengatakan, realisasinya sekitar 92,5 persen. Hanya saja, belum finishing rapi, karena pohonnya belum ditanam semua dan detail lainnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Banjarmasin Syafiq Huwaida menambahkannya, untuk realisasi fisik di Jalan Lambung Mangkurat 92 persen dan Jalan Pangeran Samudera 90 persen.
“Sesuai ketentuan kontrak, maka pemberian kesempatan sebanyak 50 hari untuk penyelesaian,” ungkapnya saat jumpa awak media di kantor, Kamis (2/1/2025) siang.
Dikatakannya, di Jalan Pangeran Samudera itu ada beberapa meter lagi belum dikerjakan bagian struktur atasnya.
Sedangkan di Jalan Lambung Mangkurat memang item-item finishing seperti perangkap air, penanaman pohon, pemasangan manhole dan perapian-perapian untuk akses turunan jalan masuk kantor.
“Jadi belum 100 persen membayar, karena nilai progresnya masih belum. Tapi diberikan kesempatan dengan konsekuensi denda di dua kawasan tersebut,” terangnya.
Menurutnya, dilihat dari rencana kontraktor menyelesaikannya di Jalan Lambung Mangkurat sekitar 10-15 hari bisa selesai.
Sedangkan di Jalan Pangeran Samudera kemungkinan nya itu bisa selesai sampai 1 bulan.
Mengingat, di Jalan Pangeran Samudera itu luasnya dari Grand Mentari ke Bundaran Kelabau masih belum bisa diselesaikan karena kondisi lapangan.
“Di Jalan Lambung Mangkurat itu tinggal penanaman pohon, perangkap air, pemasangan manhole dan perapian-perapian untuk akses turunan jalan masuk kantor,” jelasnya.
Ia menuturkan, kendala mulai dirasakan pihak ketiga sejak awal Desember 2024 karena terjadi banjir rob terutama untuk drainase yang ada di pintu masuk perkantoran. “Ketika terjadi banjir rob durasi pasang air cukup lama ke surut nya, sehingga mengurangi jam kerja para pekerja,” ucapnya.
Padahal sudah berusaha dengan berinisiatif secara dua shift, sehingga dapat mengerjakan 14 jam dalam satu hari.
“Tapi surutnya air yang lambat membuat waktu tersedia untuk membongkar hanya 7 jam saja,” tukasnya.
Ia menyebut, pembangunan drainase dan trotoar di dua ruas jalan tersebut alokasi anggaran yang bervariasi.
Adapun rinciannya di Jalan Lambung Mangkurat dikerjakan sepanjang 946 meter dengan anggaran Rp5,8 miliar. Kemudian di Jalan Pangeran Samudera sepanjang 1.334 meter dengan anggaran Rp 10,6 miliar. (shn/smr)