SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Tahap pertama program penanganan banjir National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) di kawasan Sungai Veteran sudah mulai dipersiapkan.
Mengingat, pembebasan lahan sudah dilakukan. Maka proyek revitalisasi sungai veteran segera dikerjakan. Jika sudah dikerjakan dan sesuai desain awal, jalan veteran akan terbelah sungai.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin Suri Sudarmadiyah mengatakan, kegiatan itu sudah mulai tahap persiapan. Dimana baru-baru tadi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Kalimantan III mengenai persiapan tersebut.
“Insya Allah mungkin beberapa hari dimulai, setelah uji coba rekayasa lalu lintas. Ya kita juga sudah lakukan mobilisasi alat dan bahan,” ungkapnya , saat ditemui usai kegiatan di Fugo Hotel Banjarmasin, Selasa (19/11/2024).
Sebelumnya, dalam menunjang program dana bantuan dari Bank Dunia melalui Kementerian PUPR sekitar Rp1 triliun, pembuatan rumah pompa di Sungai Bilu dan Sungai Gardu sudah mulai dilakukan. “Karena sengaja didahulukan agar nantinya bisa mengelola ketinggian air yang masuk ke sungai veteran,” jelasnya.
Lebih jauh dalam program NUFReP itu nantinya akan dibangun revetmen (struktur pelindung yang dibangun di bantaran sungai atau pantai untuk menyerap energi dari aliran air atau ombak) dan dibuat jalan baru untuk kawasan permukiman, hingga letak sungai berada di tengah.
“Jadi kalau kita dari Tempekong menghadap ke Pasar Kuripan berarti sebelah kiri jalan Provinsi dan satunya akan jadi jalan lingkungan sebelah kanan,” terangnya.
Di tahap pertama ini, pembangunan itu dimulai dari Klenteng Soetji Nurani atau Tempekong sampai ke Simpang Ulin. Selain jalan, nantinya akan dibangun jembatan penghubung untuk setiap akses jalan di kawasan tersebut.
“Sehingga tidak ada lagi Jembatan yang langsung ke rumah atau ke gedung. Jadi yang ada itu cuma di Simpang Ulin, Pasar Kuripan, Pasar Batuah, Gatot Subroto dan Pramuka sesuai dengan desain awal,” tuturnya.
“Tentunya dalam pengerjaan itu, Sungai Veteran akan dikeruk dengan lebar sekitar 7-8 meter agar daya tampung air bisa lebih banyak,” jelasnya.
Ia berharap, program ini bisa didukung masyarakat, karena ini merupakan upaya dalam menanggulangi banjir yang terjadi di Banjarmasin.
Terlebih, program ini sudah dilakukan sejak kepemimpinan Walikota Banjarmasin dan Wakil Walikota Banjarmasin terdahulu sebelum H Ibnu Sina dan H Arifin Noor. “Jadi, pembebasan lahan sudah mulai dulu dan program ini dilanjutkan lagi di kepemimpinan H Ibnu Sina dan H Arifin Noor,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) BWS Kalimantan III, Ridwan Fauzi mengatakan, tahap pertama proyek revitalisasi Sungai Veteran,Banjarmasin mulai dikerjakan.
Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III selaku pelaksana proyek memprioritaskan peningkatan kapasitas sungai untuk memperkuat pengendalian banjir di Jalan Veteran.
“Paket pekerjaan mencakup pelebaran dimensi sungai seluas 7-8 meter dari area belakang Kelenteng Soetji Nurani sampai kawasan Simpang Ulin,” ucapnya Ridwan Fauzi, saat ditemui awak media di kantornya, Selasa (19/11/2024).
Termasuk pengadaan pompa dan pembangunan tiga pintu air di tiga titik yakni Sungai Veteran, Sungai Bilu, dan Sungai Gardu. “Diharapkan ini menjadi pondasi penting bagi pengendalian aliran air di Sungai Veteran,” harapnya.
Sementara Jembatan Simpang Ulin di samping Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat akan direnovasi. Sedangkan jembatan-jembatan kecil yang melintang di atas Sungai Veteran akan dibongkar.
Sebagai gantinya, BWS Kalimantan III akan menyediakan jalan selebar empat meter sisi seberang sungai yang bisa dilewati kendaraan. “Kemudian siring sungai sepanjang 600 meter yang sudah ada akan diperpanjang hingga 900 meter,” bebernya.
Proyek tahap pertama ini dengan anggaran Rp209 miliar dan ditarget selesai pada 2026 nanti. “Sekitar 700 hari kalender waktu pengerjaanannya,” tukasnya. (shn/smr)