SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Mewujudkan target nasional akses sanitasi aman sebesar 15 persen pada 2029 akan datang, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin prioritaskan perbaikan sanitasi di sembilan kelurahan pada 2025 ini.
Kepala PUPR Banjarmasin Suri Sudarmadiyah menuturkan, pihaknya akan terus mengakselerasi upaya pembangunan dan pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik.
Adapun wilayah di sembilan kelurahan yang menjadi sasaran program itu, meliputi Kelurahan Basirih Selatan, Mantuil, Kelayan Barat, Kelayan Selatan, Kelayan Timur, Tanjung Pagar, Pelambuan dan Banua Anyar.
“Selain itu, juga akan dilakukan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) di Kelurahan Pangambangan,” terang di sela Sosialisasi Program Fisik Infrastruktur Berbasis Masyarakat Bidang Sanitasi bertempat di Hotel Rattan Inn, Rabu (4/6/2025).
Melalui sosialisasi ini, diharapkan masyarakat memahami pentingnya pengelolaan sanitasi di lingkungan masing-masing. Dan turut berpartisipasi aktif dalam keberhasilan pembangunan yang berkelanjutan.
“Sosialisasi ini dalam rangka pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik serta sistem pengelolaan persampahan untuk 2025,” jelasnya.
Sementara Wakil Walikota Banjarmasin Hj Ananda menekankan, pentingnya pembangunan sanitasi yang baik, karena sebagai salah satu pilar utama dalam mewujudkan kota yang sehat, bersih dan berkelanjutan.
Ia menghendaki, pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) dan sistem persampahan harus dilakukan secara terintegrasi dengan melibatkan masyarakat sebagai bagian dari proses.
Sebab, sanitasi bukan hanya persoalan teknis pembangunan infrastruktur, tetapi juga menyangkut kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat. Oleh karena itu, pendekatan berbasis masyarakat menjadi strategi utama yang terus kita dorong.
Bu Nanda mengajak, seluruh elemen, baik dari unsur pemerintah, tokoh masyarakat, hingga warga penerima manfaat untuk menjadikan sosialisasi ini sebagai momentum dalam meningkatkan kesadaran dan keterlibatan aktif dalam menjaga lingkungan.
“Kita ingin mewariskan Banjarmasin yang bersih, sehat dan layak bagi generasi mendatang,” tegasnya.
Untuk itu, kata dia, keberhasilan program ini sangat bergantung pada kesadaran bersama. “Infrastruktur yang kita bangun hari ini adalah warisan kebersihan dan kenyamanan masa depan,” sebutnya
Baginya, tantangan utama kota ini bukan hanya pembangunan, tetapi meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan limbah secara mandiri.
“Dari hasil pemetaan, terdapat 9 Kelurahan yang menjadi prioritas perbaikan sanitasi 2025 ini. Maka dari itu diharapkan informasi yang disampaikan dalam kegiatan ini dapat diteruskan kepada masyarakat luas agar terjadi perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga,” pungkasnya. (shn/smr)