SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Peresmian Kawasan Integrasi dan Launching Cashless Card berlangsung di Siring 0 KM, Jalan Jenderal Sudirman, Banjarmasin, Sabtu (13/1/2024) sore.
Ditandai dengan prosesi tapung tawar, kemudian diserahkan langsung kepada sejumlah masyarakat.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina bersyukur, karena hal ini menjadi momen awal sejarah untuk pengembangan transportasi di Banjarmasin.
Ada lima moda transportasi yang bisa diakses di kawasan integrasi ini, yakni Trans Banjarmasin, Teman Bus, Online, Bus Rapid Transit (BRT) Banjarbakula dan Buy The Service (BTS) Trans Banjarbakula.
“Semoga membut masyarakat pengguna angkutan merasa nyaman. Meski ada juga yang berharap koridor lain juga bisa dibuka. Soalnya di sini integrasinya dari angkutan sungai bisa sandar setelah naik itu bisa ke mana saja,” ujarnya.
Ibnu mengharapkan, ini menjadi kemudahan bagi warga dalam angkutan transportasi.
“Sehingga akses warga dari satu tempat ke tujuan lainnya bisa lebih nyaman dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Kalau angkutan itu sudah nyaman, maka masyarakat akan dengan sendirinya berpindah nanti,” jelasnya.
Ia pun membayangkan, kawasan-kawasan macet di pintu-pintu masuk Banjarmasin seperti Sungai Lulut dan Kayu Tangi bisa diakses dengan transportasi sungai, yang tidak pernah macet.
Selain itu, Balai Pengelola Transfortasi BPTD juga mengusulkan ada kawasan parkir khusus di tempat-tempat yang diakses oleh angkutan umum sungai.
Misalnya kalau dari Sungai Tabuk, perbatasan Kabupaten Banjar Sungai Lulut yang bekerjanya di Banjarmasin ke kawasan Pasar Lima dan Central Business District (CBD), bisa diakses dengan angkutan sungai.
Bahkan bisa sampai ke Balai Kota dan Trisakti paling ujung yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Termasuk Sungai Alalak dari perbatasan Kalimantan Tengah Barito Kuala bisa juga.
Sehingga kawasan integrasi ini dengan peningkatan di aspek transfortasi sungai dan daratnya bisa menjadi contoh, serta untuk kenyamanan warga dalam beraktivitas dari satu tempat ke tempat lainnya.
“Mari kita jaga dan rawat serta manfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Ia melanjutkan, launching cashless card juga untuk kemudahan bertransaksi, agar tidak perlu lagi ada kembalian. “Atau langsung tinggal tap kartu saja,” imbuhnya.
Menurutnya, ini bagian dari mendukung smart city Banjarmasin, karena baru saja diumumkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kemenpan RB) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), bahwa Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin mengalami peningkatan yang signifikan di 2023.
“Kota Banjarmasin mendapatkan Indeks SPBE tertinggi se-Kabupaten/Kota di Indonesia Tengah dan Indonesia Timur.
Tak hanya itu, Kota berjuluk Seribu Sungai juga masuk dalam 20 Besar indeks nilai SPBE tertinggi dari 416 Kabupaten/Kota se- Indonesia,” jelasnya.
Dimana indeks nilai Smart City Kota Banjarmasin pada 2022 lalu berada di angka 3,06 di 2023 mengalami peningkatan mencapai angka 3,31.
Sedangkan indeks SPBE Banjarmasin pada 2022 lalu berada di angka 3,31 atau masuk dalam kategori baik, di 2023 ini berhasil meraih angka 4,00 atau dalam kategori sangat baik.
Jadi pemanfaatan smart city terutama transfortasi bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
“Apa yang telah dilakukan perlu tunjang smart people atau pikiran masyarakat harus cerdas,” tukasnya. (shn/smr)