SEPUTARAN.ID, BARABAI – Melalui program pelayanan kesehatan khusus, sebanyak 77 warga kurang mampu mendapat layanan operasi mata katarak gratis. Ini merupakan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) terhadap layanan kesehatan yang inklusif dan merata.
Operasi mata katarak gratis ini merupakan bagian dari kegiatan bakti sosial yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel. Program ini tidak hanya menjadi solusi kesehatan, tetapi juga mengembalikan harapan hidup produktif bagi para penerimanya.
Kepala Dinkes Kalsel dr Diauddin menyebut, program pelayanan kesehatan khusus merupakan wujud kepedulian nyata pemerintah daerah dalam mengurangi beban penglihatan masyarakat yang hidup dalam keterbatasan ekonomi.
“Ini bukan sekadar layanan kesehatan, tetapi juga bentuk keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat rentan. Dengan penglihatan yang pulih, kami berharap mereka bisa kembali menjalani kehidupan yang lebih mandiri,” ujarnya melalui Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, dr. Arlan saat meninjau pelaksanaan operasi mata katarak di RSUD Damanhuri Barabai, Rabu (8/10/2025).
Kepala Seksi Yankes Primer, Netty Hartati menambahkan, operasi katarak gratis ini tersebar di tiga rumah sakit daerah, yakni RSUD Pambalah Batung Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara : 27 mata, RSUD Damanhuri Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah : 25 mata dan RSUD Brigjend H. Hasan Basri Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan : 25 mata.
Program ini merupakan hasil kerja sama erat antara Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan kabupaten/kota, rumah sakit daerah, serta dokter spesialis mata. Sasaran operasi diperoleh melalui proses penjaringan di puskesmas, dengan prioritas diberikan kepada warga yang mengalami hambatan finansial untuk mengakses layanan kesehatan mata.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan bahwa tidak ada lagi masyarakat Kalimantan Selatan yang harus hidup dalam kegelapan akibat katarak, hanya karena tidak mampu membayar biaya operasi,” ujarnya.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan diharapkan dapat menjadi agenda berkelanjutan yang menyentuh lebih banyak warga, terutama di daerah-daerah terpencil yang masih memiliki keterbatasan akses layanan kesehatan mata. (smr)