SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Museum Kayuh Baimbai yang menjadi tempat menyimpan sejarah lokal Banjarmasin, kini tengah diperjuangkan mendapatkan status sebagai museum masional.
“Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin sudah mengajukan museum kebanggaan itu menjadi museum nasional,” ujar Plt Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Banjarmasin Fitriah.
Bahkan, sudah mempersiapkan seluruh dokumen persyaratan administratif dan mengajukannya ke Kementerian Kebudayaan.
Ia menyatakan, proses verifikasi dari pusat kini tinggal menunggu hasil akhir. Mengingat, sudah melengkapi seluruh berkas. “Sekarang tinggal menunggu proses penilaian dari Kementerian Kebudayaan. Informasinya, proses itu akan memakan waktu sekitar dua minggu,” kata Fitriah.
Menariknya, meski masih menunggu penetapan, Museum Kayuh Baimbai sudah lebih dulu memenuhi syarat sebagai museum tingkat provinsi di Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Artinya, museum ini sudah memiliki kualitas tata kelola dan koleksi yang layak untuk mendapat pengakuan secara lebih luas,” jelasnya Fitriah.
Tak hanya itu, Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin juga meminta agar memperpanjang jam operasional Museum. Termasuk tetap buka saat hari libur nasional, demi memberikan akses lebih luas kepada masyarakat dan wisatawan.
“Ini bentuk komitmen kami agar Museum tidak hanya jadi tempat menyimpan benda bersejarah, tapi juga pusat edukasi yang aktif dan inklusif. “Hari libur bukan alasan untuk tutup, justru jadi momentum banyak orang berkunjung,” ujarnya.
Museum Kayuh Baimbai sendiri menyimpan berbagai koleksi yang menggambarkan sejarah, budaya dan perjalanan Banjarmasin dari masa ke masa.
“Jika status nasional disetujui, museum ini akan menjadi salah satu representasi penting ditingkat Nasional,” tukasnya. (shn/smr)