SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11 ditampilkan, di Hotel Banjarmasin Internasional (HBI), Senin (9/12/202).
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan, kegiatan bertemakan Tergerak, Bergerak, Menggerakan ini, ada 138 orang guru penggerak yang telah mengikuti proses pembelajaran selama 6 bulan, agar lebih kreatif dalam pembelajaran seperti profil pelajar pancasila dan lainnya.
Ibnu mengklaim, manfaatnya sudah dirasakan oleh sekolah-sekolah di Banjarmasin. “Sehingga makin banyak guru sekolah di Banjarmasin yang ikut dalam program guru penggerak,” ungkapnya Ibnu.
Lagipula salah satu persyaratan menjadi Kepala Sekolah (Kepsek) adalah Guru Penggerak. Dan mudah-mudahan dengan peningkatan mutu guru, menjadi pendidikan semakin berkualitas.
“Tidak mungkin rasanya anak didik berkualitas hadir dari guru tak bermutu. Jadi kompetensi harus terus ditingkatkan, terutama menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan,” tekannya.
Ia pun memastikan, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin selalu mensupport dan mendukung hingga Angkatan 11 ini.
“Diharapkan ini akan terus dilanjutkan, walaupun Menteri yang baru pasti akan mengevaluasi,” jelasnya.
Ibnu merasa, diperlukan sebanyak-banyaknya guru penggerak, karena kebutuhan di Sekolah Dasar (SD), Kepsek yang menjabat belum semua guru penggerak. “Soalnya ini perlu kesungguhan di samping mengajar juga ikut program ini selama 6 bulan, tugas terus-menerus harus diselesaikan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Selatan Dian Fajarwati mengatakan, tentu semakin banyak guru mendapatkan intervensi dalam program guru penggerak akan bagus.
“Artinya banyak guru yang mendapatkan bekal sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Karena akan melahirkan berbagai inovasi pembelajaran yang berdampak positif bagi peserta didik,” tuturnya.
Ia menyebut, pada angkatan 11 ini, ada 138 orang guru penggerak, dan bila ditotal dari angkatan 1 hingga sekarang sudah sekitar 2.000 lebih guru penggerak, yang dilatih menjadi seorang pemimpin pembelajaran.
Diharapkan guru penggerak ini dapat menghidupkan komunitas-komunitas di internal sekolah atau antar sekolah.
“Sehingga banyak ruang diskusi positif di sekolah, baik itu terkait perbaikan kualitas pembelajaran, permasalahan dipecahkan dan yang membuat kualitas semakin meningkat,” bebernya.
Ia menilai, sejauh ini mutu pendidikan dengan adanya guru penggerak sudah semakin meningkat.
“Apalagi jumlahnya sudah besar, tentu ini potensi untuk membantu pemerintah mendekatkan proses pembelajaran,” katanya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Ahmad Baihaqi menambahkan, guru dapat memberikan pendidikan dan kesuksesan, kemudian untuk pembangunan dapat diarahkan.
“Guru Penggerak jangan cuma diam, tapi bergerak tak boleh malas yang sudah masuk program ini. Harus berjuang, punya kreativitas dan karyanya perlu ditampilkan,” katanya.
Misalnya, kata dia, ada sampah di sekitar sekolah, bagaimana cara memanfaatkan sampah itu menjadi berguna.
“Tentunya memberikan inovasi dan kreativitas kepada siswa, sehingga dapat dimanfaatkan menjadi barang berguna,” tukasnya. (shn/smr)