SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Perkuat kaderisasi dan hidupkan semnagat berorganisasi, Pengurus Wilayah (PW) Fatayat NU Kalsel mengggelar Latihan Kader Lanjutan (LKL) dan Rakerwil di Asrama Haji Banjarbaru.
Selama tiga hari, kegiatan juga diisi dengan berbagai kegiatan, seperti pemeriksaan kesehatan gratis, dan festival UMKM binaan dari Fatayat NU Kalsel.
Berbagai makanan olahan dan kerajinan di tampilkan dalam kegiatan tersebut, termasuk dibsaat penutupan yang mengambil tempat di Mahligai Pancasila.
Dengan pemateri dari pengurus Fatayat NU Pusat, tentunya acara ini mendapat apresiasi dari Pembina Fatayat NU Kalsel Hj Raudatul Janah.
Ketua PW Fatayat NU Kalsel Hilyah Aulia mengatakan, LKL merupakan jenjang pengkaderan di Fatayat NU, yang mana sebelumnya kader fatayat NU terlebih dahulu menggelar latihan kaderisasi dasar atau LKL, yang mana peserta di ikuti seluruh perwakilan PC Fatayat NU se Kalsel.
Hilyah mengatakan, program kaderisasi perlu diperkuat sebagai wujud komitmen menghidupkan semangat organisasi melalui pembinaan kader dan menguatkan kaderisasi, sebagai pondasi utama dalam mencapai visi dan misi organisasi dan tentu menjadi kader fatayat yang hebat dengan semangat ahlussunah waljamaah.
Ia juga menyebutkan, LKL ini bertujuan menciptakan kader yang tidak hanya militan, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam akan nilai-nilai yang dianut oleh NU.
Hilyah berharap, program kaderisasi ini nantinya bisa rutin digelar oleh masing-masing pimpinan cabang dua kali dalam setahun.
“Hal ini diharapkan akan memberikan kontribusi positif dalam membangun tatanan organisasi yang lebih kuat,” sebutnya.
Sementara itu, pembina PW Fatayat NU Kalsel Hj Raudatul Janah atau Acil Odah yang hadir dalam penutupan Rakerwil juga berkesempatan meninjau langsung festival UMKM Fatayat NU.
Ia juga mengapresiasi Fatayat NU, karena terus memberdayakan perempuan termasuk dalam hal peningkatan ekonomi.
“Saya berharap Fatayat NU kalsel terus mau dan berkembang di berbagai bidang,” tukasnya.
Kegiatan LKL sendiri diisi fasilitator dari pengurus pusat Fatayat NU, yang mana tidak hanya materi terkait keaswajaan, islam nusantara, e nuan dan kefatayatan. Namun juga praktek dalam kepemimpinan dan keorganisasian dan lainnya. (sdy/smr)