SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Bank Kalsel terus memperkuat komitmennya dalam mendukung Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN), sebuah inisiatif nasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara merata di seluruh Indonesia.
Sepanjang Semester I 2025, Bank Kalsel telah melaksanakan rangkaian kegiatan edukatif yang menyasar berbagai lapisan masyarakat, sebagai bagian dari peran aktif lembaga keuangan daerah dalam memperluas pemahaman publik terhadap layanan keuangan formal.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Kalsel, Firmansyah menyampaikan bahwa program ini menjadi momentum penting dalam mendorong kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan keuangan yang sehat.
“Kami berupaya agar literasi keuangan tidak berhenti di ruang kelas atau seminar saja, tetapi benar-benar menjangkau keseharian masyarakat. Dengan GENCARKAN, kami ingin membekali pelajar, pelaku UMKM, nelayan, hingga masyarakat umum dengan pemahaman yang cukup agar mampu mengambil keputusan finansial yang tepat dan tidak terjerumus pada praktik keuangan ilegal seperti pinjol ilegal atau judi online,” ungkap Firmansyah.
Selama periode Januari hingga Juni 2025, Bank Kalsel telah menyelenggarakan 95 kegiatan edukasi, terdiri dari 60 kegiatan tatap muka yang melibatkan 16.625 peserta, serta 35 kampanye digital yang menjangkau 171.074 viwers. Materi edukasi mencakup berbagai topik seperti pengelolaan keuangan pribadi, bahaya penipuan digital dan social engineering, pentingnya menabung sejak dini, akses pembiayaan usaha (KUR), hingga pemanfaatan layanan digital seperti Laku Pandai dan QRIS.
Kegiatan dilaksanakan secara merata di seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, serta menjangkau DKI Jakarta. Segmen sasaran program mencakup pelajar, mahasiswa, pelaku usaha, profesional, hingga kelompok nelayan. Seluruh kegiatan dikemas melalui pendekatan konvensional dan syariah, dengan total 72 jenis kegiatan konvensional dan 23 jenis kegiatan syariah, sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masyarakat setempat.
Program ini juga mendukung semangat Bulan Literasi Keuangan, yang digelar pada Bulan Mei sebagai momen kolaboratif antara OJK, pelaku industri keuangan, dan pemangku kepentingan daerah dalam memperluas edukasi dan akses layanan keuangan formal. (adv/smr)