Isu perombakan kabinet atau reshuffle semakin kencang berembus sejak Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung dalam barisan koalisi pemerintah. Selain untuk memberikan “jatah” kursi kabinet untuk PAN, reshuffle juga dilakukan juga untuk mengevaluasi menteri yang kinerjanya tidak sesuai harapan.
Salah satu yang berembus belakangan ini adalah usulan agar Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad untuk menggantikan Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator Bidang Hukum dan Keamanan.
Soal desas desus itu, Sufmi Dasco menjawab diplomatis. Kata dia, tidak pernah terlintas dalam pikirannya untuk menjadi menteri di kabinet.
“Tidak terlintas sedikitpun dalam pikiran saya untuk kemudian menjadi Menko Polhukam,” ujar Sufmi Dasco di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/9).
Dasco menegaskan, saat ini dia hanya fokus dalam tugasnya sebagai Wakil Ketua DPR RI dalam membantu kinerja eksekutif pada penanganan pandemi Covid-19.
“Saya hanya menjalankan amanah sebagai pimpinan DPR terutama pada saat saat berat ini bagaimana mengimbangi pemerintah dalam pemanganan lonjakan Covid-19 yang kita belom tahu juga sampai kapam selesainya,” terangnya.
Dia memahami soal reshuffle yang menjadi hak prerogatif dari Presiden Jokowi. Tetapi, tanggung jawab sebagai Wakil Ketua DPR dia rasa sudah cukup berat untuk memikirkan menjadi seorang menteri. “Sebagai pimpinan DPR aja sudah berat tanggung jawabnya,” singkatnya.