SEPUTARAN.ID, MARTAPURA – Jajal perjalanan sepanjang 1.000 Kilometer (Km) dengan motor trail dalam rangka turun ke desa (Turdes) Pengendalian Inflasi, Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Sahbirin Noor mencatatkan rekor baru bagi Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Penghargaan Rekor MURI tersebut kemudian diterima Gubernur Kalsel yang akrab disapa Paman Birin didampingi Ketua DPRD Kalsel H Supian HK di Kiram Park, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalsel, Senin (7/11/2022) sore.
Diketahui Kiram Park merupakan titik finish Turdes Pengendalian Inflasi yang dilaksanakan Paman Birin selama lima hari, sejak 3-7 November 2022.
“Saya menyampaikan terimakasih kepada MURI yang sudah memberikan apresiasi. Juga kepada seluruh rombongan yang sudah berjuang untuk mengunjungi desa-desa, khususnya di titik pelosok yang sulit jangkau,” ujarnya.
Bagi Paman Birin, sengaja memilih sarana motor trail dalam kegiatan Turdes Pengendalian Inflasi, karena ada beberapa desa yang masih belum bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat.
“Misalnya Desa Tanjung Seloka di Kabupaten Kotabaru, hanya bisa ditempuh dengan motor trail,” ucapnya.
Ia pun berharap, Turdes Pengendalian Inflasi yang dijalaninya itu bermanfaat bagi masyarakat yang dikunjungi, serta menurunkan inflasi di daerah.
“Jadi ini bukan seberapa jauh perjalanannya, bukan seberapa sulit medan yang dilalui. Juga bukan sekedar rekor MURI. Tapi niatan kita, adalah agar bermanfaat bagi masyarakat di Banua,” tegasnya.
Sementara itu, alasan Gubernur Kalsel mendapatkan Rekor MURI, karena Turdes tersebut adalah perjalanan penuh tantangan dan tidak mudah. Sehingga, sangat menginspirasi.
“Upaya pengendalian inflasi yang dilakukan Gubernur Kalsel dengan mendekatkan diri ke masyarakat di desa-desa ini, bisa jadi inspirasi kepala daerah lain di Indonesia,” sebut Customer Relation Director MURI, Andre Purwandono.
Apalagi, kata dia, Turdes tersebut dirangkai dengan kegiatan bakti sosial seperti pembagian sembako, giat sosial sunatan massal, pembagian paket untuk anak sekolah.
Ada juga peningkatan bidang keagamaan infrastruktur dan kualitas SDM masyarakat desa dengan penyerahan dana hibah untuk pesantren dan tempat ibadah, serta bantuan peralatan olahraga.
Bahkan juga ada pengembangan bidang pertanian dan perkebunan dengan pembagian bibit. Termasuk kesehatan masyarakat, dalam upaya penurunan angka stunting, berupa bantuan pemberian makanan tambahan bagi ibu dan anak.
“Bagi saya dan MURI ini sangat menginspirasi,” tegasnya. (smr)