SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Imbas wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), omset penjualan hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha 1443 H / 2022 ini, mengalami naik turun.
Dampak itu dirasakan Ahmad Zaini penjual hewan kurban di kawasan Jalan Antasan Kecil Barat (Kampung Arab).
Dia mengatakan, peningkatan penjualan biasanya terjadi 1 bulan sebelum hari raya. Namun, karena faktor wabah PMK, membuat pasokan hewan kurban dari Jawa dibatasi.
“Jadi sekarang meambil di daerah Kalimantan Timur (Kaltim) dan Lampung. Hal itu tentunya menyebabkan penjualan hewan kurban naik turun,” ujarnya.
Selain itu, imbas wabah PMK menyebabkan harga hewan kurban mengalami kenaikan, seperti kambing.
“Kenaikan yang sebelumnya Rp1,9 juta sampai Rp2 juta itu sudah dapat lumayan besar, sedangkan sekarang paling tidak Rp2,5 juta baru dapat.
Dikatakannya, di kandang jualannya ketersediaan hewan kurban ada sekitar 40 ekor lebih. “Kalau sebelumnya bisa 300 sampai 500 ekor,” pungkasnya.
Penjual hewan kurban lainnya, Pandi mengatakan, penjualannya saat ini ada penurunan, karena banyaknya proses untuk masuknya sapi dari luar akibat wabah PMK
“Tahun ini menyediakan sekitar 140 ekor sapi dan baru 100 ekor terjual, jadi masih banyak tersisa padahal tinggal beberapa hari lagi. Kalau untuk harga dari Rp 19 juta menjadi Rp21 juta,” tuturnya. (shn/smr)