SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Harga bahan pokok (Bapok) di Banjarmasin salah satunya di Pasar Sentra Antasari mulai mengalami kenaikan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), seperti telur dan daging ayam serta bawang.
Kenaikan harga di kisaran Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu atau sekitar 12 persen.
Salah satu pedagang ayam di Pasar Sentra Antasari Khalidi mengatakan, kenaikan harga telur ayam ras dan itik merangkak.
Dari sebelumnya, harga telur ayam ras dijual Rp 26 ribu perkilogram menjadi Rp 29 ribu perkilo.
Menurut dia, komoditi telur ayam sendiri diambil dari luar Banjarmasin alias dari pulau Jawa. Sedangkan dari lokal tidak banyak atau sedikit.
“Untuk peminat kebanyakan telur asal Jawa, dibandingkan telur lokal,” ujarnya, Kamis (15/12/2022).
Ia menyatakan, tak menutup kemungkinan bakal terjadi kenaikan harga telur jelang Nataru ini. “Tapi ini sebenarnya sudah paling tinggi sebelumnya Rp 27 ribu,” jelasnya.
Menurutnya, kenaikan harga telur ayam ras sudah dirasakan 3 bulan terakhir. Dan tentunya berpengaruh terhadap penjualan di pasaran.
Sementara Pedagang Bawang Sulis mengatakan, harga bawang putih terjadi kenaikan dari Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu, sedangkan bawang merah Rp 30 ribu menjadi Rp 35 ribu.
“Kenaikan sendiri untuk bawang putih baru-baru saja dan bawang merah sudah lama,” ungkapnya.
Ia mengatakan, kenaikan harga karena jelang Nataru ini dan sudah biasa. Tapi mudah-mudahan setelah itu ada penurunan.
“Soalnya dengan kenaikan harga, tentu berpengaruh terhadap penjualan di pasaran. Jika biasanya laku 2 karung, sekarang menjadi dibawah itu,” tuturnya.
Begitu juga dengan Pedagang Ayam Sarah mengatakan, kenaikan harga ayam saat ini untuk ukuran kecil di kisaran harga Rp 35 ribu per ekornya, sedangkan yang besar Rp 45 ribu perekor.
“Kenaikan baru sekitar 3 sampai 4 hari ini. Naiknya dan sekitar Rp 5 ribu,” tuturnya.
Penyebab kenaikan, kata dia, karena menghadapi momentum perayaan Nataru. Selain itu, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang naik juga memicu pada kenaikan harga sejumlah kebutuhan bahan pokok.
Dia merasa, kenaikan harga tersebut juga menyebabkan pedagang merugi. Pasalnya, pengeluaran besar, tapi penghasilannya kecil dan menyebabkan kesulitan bagi rakyat kecil.
Bagi dia, kenaikan harga juga membuat penghasilan berkurang yang mana penjualannya sepi bahkan sudah terjadi sejak tiga bulan lalu.
“Dulu bisa habis terjual sampai 100 ekor ayam, kalau sekarang hanya 60 ekor ayam ,” tukasnya. (shn/smr)