SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Gala Premier Film Jendela Seribu Sungai (JSS) tayang perdana di Studio XXI Duta Mall Banjarmasin, pada Senin (10/07/2023).
Kemudian Film JSS hadir di depan publik Banjarmasim dan Radepa Studio merilis secara secara Nasional 20 Juli 2023.
Sutradara Film Jay Sukma mengatakan, Film JSS punya momentum menarik di saat rilis di Hari Anak Nasional 2023, film dengan genre drama keluarga ini, menjadi film sangat inspiratif dan menghibur.
“Di mana film ini mengisahkan perjuangan tiga anak yang tinggal di tepian Sungai Martapura berusaha keras mewujudkan cita-cita,” ujarnya.
Ia menggambarkan, film tersebut seperti air sungai yang terus mengalir meski ada kebuntuan tapi selalu ada celah untuk air terus mengalir. “Seperti itu juga cita-cita, harus bisa melewati semua hambatan untuk mewujudkannya,” jelasnya.
Ia melanjutkan, mimpi dan cita-cita anak selayaknya mengalir lepas seperti sungai, Seribu Sungai tersatukan gelombang besar yang membawa mimpi-mimpi mewujudkannya.
Tiga anak yakni Arian, Kejora dan Bunga yang dalam film nantinya disatukan tekad dalam meraih cita-cita oleh Bu Guru Sheila, yang sangat memahami mimpi dan harapan ketiga anak itu.
“Sayang keinginan mereka tidak selalu jalan dengan kenyataan. Arian yang punya bapak seorang seniman kuriding justru tidak ingin anak nya mewarisi keahliannya memainkan kuriding. Kejora sebaliknya, ingin melambungkan cita-cita nya menjadi dokter justru ditentang oleh bapaknya yang trauma dengan dokter Puskesmas yang dianggap telah membunuh istrinya saat melahirkan Kejora,” katanya.
Begitu pula Bunga tak pernah sekali pun mengembangkan bakat tarinya di depan orang tuanya yang serba berkecukupan.
Terdiagnosis sejak lahir sebagai penyandang carebral palsy membuat orang tua Bunga mematikan cita-cita Bunga sebagai penari.
“Seribu Sungai akan terus mengalirkan cita-cita dan harapan. Sungai pula yang akan menghidupkan impian mereka,” jelasnya.
Selain memotivasi, menjadi kekuatan dari Film JSS adalah wajah Banjarmasin yang hadir secara visual luar biasa menawan.
Air sungai berkelok mulai dari pegunungan meratus hingga hilir Sungai Martapura. Ikon-ikon Banjarmasin menjadi eksplorasi pembuat film menghadirkan visual yang menarik untuk didatangi.
Dari sisi budaya, Film JSS menawarkan nilai-nilai kearifan lokal dan juga cerita berbeda ketika menyentuh kehidupan keluarga Dayak Meratus.
“Ada kekayaan budaya yang ingin ditawarkan kepada penonton tanpa merasa dijejali pesan-pesan dalam film,” sambungnya.
Secara keseluruhan menyaksikan film JSS seperti melihat tema dan isu kebanyakan keluarga-keluarga Indonesia.
Relasi anak dan orang tua, sikap protektif orang tua hingga relasi persahabatan anak-anak menjadi pesan yang sangat positif ingin disampaikan pembuat film kepada penonton.
Layak kiranya penonton film Indonesia diberi tawaran film yang menyentuh sisi kehidupan keluarga melalui kaca mata pandang anak-anak.
“Sekali lagi jangan lewatkan rilis film JSS di Bioskop 20 Juli 2023. Mari rayakan cerita petualangan cita-cita, bersama keluarga, sahabat dan anak-anak tercinta. Biarkan mereka memaknai pesan yang ada di film ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan, Film JSS ini didedikasikan bagi anak-anak di Banua khususnya Banjarmasin, dalam meraih mimpi dan cita-cita.
Sehingga tidak serta merta dalam sehari atau dua hari jadi, karena prosesnya sudah dari 4 tahun yang lalu.
Diadaptasi dari novel berjudul serupa karya anak Banua Miranda lalu diangkat ke layar lebar.
“Ini bagian memperkenalkan Banjarmasin, promosi pariwisata dan suport Pemko Banjarmasin dengan Radepa Studio,” jelasnya.
Ia berharap, film ini dapat mengukir dan catatan sejarah baru bagi Banjarmasin. Dan Film ini dapat ditonton oleh semua pihak.
“Dari film ini bisa didapatkan bibit yang bagus untuk kedepannya sehingga kemudian wajib ditonton oleh seluruh warga Kota Banjarmasin di mana pun berada dan rakyat Indonesia,” tukasnya. (shn/smr)