SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan studi tiru ke Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jumat (19/05/2023).
Didampingi Kepala Badan Kesbangpol Kalsel, H Heriansyah dan Kabid Kewaspadaan Nasional, Agus Prabowo dan Kesbangpol Banjarmasin, Tapin dan Hulu Sungai Tengah tersebut, studi tiru diterima Pj. Bupati Jepara, Edy Supriyanta dan Kaban Kesbangpol Jepara, Lukito Sudi Asmara,l yang juga Ketua FKPT Jepara dan Sekban FKPT Jepara, Teguh Budiawan.
Dalam sambutannya, Edy Supriyanta menjelaskan, soal pembentukan FKPT Jepara yang baru dilantik Februari lalu oleh Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Boy Rafly Amar.
Kaban Kesbangpol Kalsel, Heriansyah mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat Pj Bupati Jepara dalam kegiatan studi tiru tersebut.
Sementara itu, Ketua FKPT Kalsel, Aliansyah Mahadi menjelaskan, tujuan studi tiru ke Jepara ini, ingin belajar bagaimana pembentukan FKPT Jepara yang salah satu dari dua FKPT yang dibentuk BNPT di kabupaten.
Selain itu, ingin membangun silaturahmi dan sharing informasi serta belajar hingga Kabupaten Jepara bisa membentuk FKPT.
“Kami ingin mengadopsi FKPT Jepara bisa diterapkan di Kabupaten/kota di Kalsel,” ujarnya dalam rilis yang diterima seputaran.id, Jumat (19/05/2023)
Mengenai pembentukan FKPT Jepara, Pj Bupati menyerahkan kepada Kaban Kesbangpol Jepara, Lukito Sudi Asmara.
Diceritakan Lukito, pembentukan FKPT Jepara berdasarkan Keputusan Kepala BNPT RI Nomor 40 Tahun 2023 Tentang Pembentukan Pengurus FKPT kabupaten Jepara masa bakti 2023 – 2025.
Menurutnya, ada tahapannya sebelum ada keputusan Kepala BNPT RI yakni kunjungan dan koordinasi ke BNPT RI setelah mendapatkan restu dari bupati dan dukungan dari tokoh masyarakat dan ormas.
Kemudian dilanjutkan penyampaian proposal dan direspon BNPT yang langsung melakukan kunjungan kerja ke Jepara dengan membentuk tim formatur pembentukan pengurus FKPT Kabupaten Jepara.
Namun terpenting pertimbangan dari BNPT pembentukan FKPT Jepara, yakni adanya fasilitas vital yakni PLTU dan banyaknya pekerja asing di Jepara.
Termasuk Jepara tempat pembaiatan (pengangkatan) anggota pelaku terorisme. “Jepara aman, tapi kasus bom Bali dan aksi teror di daerah lain, selalu terkait dengan pembaiatan anggota terorisme di daerah ini,” tandasnya. (smr)