SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Ada dua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin serapan Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih rendah, padahal sudah memasuki di penghujung 2024.
Yakni Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan Belanja Daerah dan Aset Daerah (BPKPAD) Banjarmasin H Edy Wibowo mengatakan, realisasi capaian Disbudporapar Banjarmasin baru terealisasi Rp58 juta dari target Rp200 juta atau tercapai baru sekitar 29 persen.
Sedangkan DKP3 Banjarmasin realisasi capaian yang targetnya Rp1,5 miliar baru tercapai Rp600 juta atau sekitar 40 persen.
“Jadi hanya dua SKPD ini serapannya masih rendah,” ungkap Edy.
Ada beberapa kendala yang menyebabkan kedua SKPD tersebut penyerapan PAD tidak maksimal. Seperti Disbudporapar terkait objek wisata kelotok yang tidak ditarik pembayaran dan penyewaan lapangan basket di bekantan.
“Untuk teknisnya bagaimana, kurang paham juga,” imbuhnya.
Sementara di DKP3 terkait RPU Modern yang masih belum bisa beroperasi secara maksimal. Lantaran ada kendala terkait pengelolaan limbahnya.
“Mudah-mudahan di waktu tersisa atau tahun depan bisa lebih optimal sehingga dapat memberikan kontribusi PAD kita,” tuturnya.
Sementara SKPD dengan serapan PAD tinggi, yakni Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarmasin Rp6,5 miliar sudah tercapai Rp5 miliar atau 76 persen.
Kemudian Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin dari target Rp15 miliar sudah mencapai Rp9,8 miliar atau 65 persen.
Kalau posisi serapan tertinggi, adalah Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Banjarmasin dari target Rp770 juta sudah tercapai Rp500 juta atau 64 persen.
Kemudian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin dari target Rp5,5 miliar sudah terealisasi Rp3,5 miliar atau 64 persen.
Lalu Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin dari target Rp8,5 miliar sudah terealisasi Rp5,5 miliar atau 60 persen.
Terakhir BPKPAD dari target capaian Rp2,4 triliun saat ini realisasi sudah Rp1, 6 triliun atau 68 persen.
Mengingat tersisa waktu tiga bulan lagi, pihaknya terus berkoordinasi dengan seluruh SKPD, terutama dua yang terendah agar bisa mengejar ketertinggalan.
“Supaya bisa tercapai target yang telah ditentukan sebelumnya. Semoga bisa tercapai dengan waktu yang tersisa,” tukasnya. (shn/smr)