SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar workshop “Menulis Fiksi Remaja Yang Menyenangkan” bersama Indah Purnama Sari di aula kantor Dispersip Kalsel, Kamis (21/9/2023).
Kegiatan yang dibuka Kepala Dispersip Kalsel yang diwakili oleh Sekretaris Dispersip Kalsel, Endang Camsudin diikuti ratusan peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum, baik yang berada di tempat kegiatan maupun melalui siaran streaming di channel YouTube Dispersip Kalsel.
Sekretaris Dispersip Kalsel, Endang Camsudin mengatakan, kegiatan ini sebagai salah satu upaya pihaknya untuk terus meningkatkan minat baca dan budaya literasi di kalangan masyarakat di Banua.
“Kami tidak akan pernah berhenti untuk melakukan pengembangan budaya literasi meskipun kita ketahui Alhamdulillah indeks literasi di Kalsel sudah diatas rata-rata nasional dan mendapatkan yang terbaik, serta tingkat kegemaran minat baca juga sudah rata-rata nasional,” katanya.
Sementara itu, Penulis Novel dari Kabupaten Banjar, Indah Purnama Sari yang memiliki nama pena, Inkina Oktari menjelaskan, kiat-kiat menulis fiksi remaja yang menyenangkan.
Menurutnya, banyak inspirasi yang bisa ditangkap dalam kehidupan sehari-hari untuk dituangkan saat menulis fiksi. Selain itu, menulis fiksi juga perlu kemampuan berimajinasi dan banyak membaca yang akan menjadi modal utama menulis, baik untuk memperkaya bahasa maupun kosa kata.
“Jadi buka indera kita selebar-lebarnya untuk menangkap ide, bisa dari kehidupan sehari-hari, seperti aku mengambil topik tentang kehidupan Fangirl, sebenarnya tidak ada yang spesifik, pokoknya tulis tulis baca baca baca,” jelasnya.
Indah juga mengisahkan, awal menulis novel karena dapat tugas dari guru SMA nya untuk membuat cerpen.
Kemudian ia posting di aplikasi wattpad yang dibaca sekitar 800 ribu pembaca. Pada 2017, lanjut Indah, ada penerbit yang ingin menerbitkan novelnya dalam bentuk buku, yang terealisasi di 2019.
“Jadi ada satu novel yaitu Fangirl Enemy yang diterbitkan dalam bentuk buku pada 2019. Sementara untuk novel dalam bentuk digital, ada 4 cerita yang dihasilkan hingga saat ini,” tukasnya. (sdy/smr)