SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Menindaklanjuti intruksi Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor agar melakukan pencegahan dini penyebaran penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel menurunkan tim terpadu.
Tim terpadu bertujuan untuk melakukan pelacakan dalam rangka kewaspadaan dini penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayah Kalimantan Selatan.
Tim terpadu sendiri terdiri dari Tim Kesehatan Hewan Disbunnak Kalsel, Tim Balai Veteriner Banjarbaru, Tim Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Banjarmasin, Tim Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarbaru, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Banjarmasin, dan Dinas Peternakan dan Perkebunan Banjar.
Kepala Disbunnak Kalsel drh. Suparmi menyampaikan, sejak intruksi gubernur, pihaknya gerak cepat dengan melakukan berbagai antisipasi, salah satunya tentu melakukan pelacakan hewan ternak sejak Minggu (8/5/2022).
“Kita bergerak cepat sebagaimana intruksi Bapak Gubernur. Kita turunkan tin terpadu dan mulai melakukan pelacakan di Rumah Potong Hewan (RPH) dan tempat-tempat pengumpul ternak sapi, kerbau dan kambing yang berada di wilayah Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, dan Kab. Banjar,” kata Suparmi.
Dia menjelaskan, pada wilayah Banjarbaru dilakukan pemantauan di tiga tempat pengumpul sapi dan satu tempat pengumpul kambing. Sedangkan untuk wilayah Kab. Banjar dilakukan di RPH Martapura dan 3 tempat pengumpul sapi.
Tim terpadu untuk Banjarmasin juga melakukan pemantauan di RPH Basirih Banjarmasin, dan 2 tempat pengumpul sapi dan satu tempat pengumpul kambing.
Dibeberkan Suparmi, tim terpadu melakukan pemeriksaan kesehatan pada hewan ternak yang ada dan pengambilan sampel, tracing pemasukan ternak dan distribusi ternak pada dua bulan terakhir. Selain itu juga melakukan sosialisasi dan KIE pada staf RPH dan pemilik tempat pengumpul ternak terkait kewaspadaan PMK.
Tak itu saja, tim terpadu juga melakukan pengawasan di pintu masuk melalui jalur laut dilakukan terhadap Kapal KM. Dharma Rucitra I yang berasal dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dalam rangka kewaspadaan PMK di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dengan menggunakan mobil layanan karantina dan hasilnya nihil ada penyakit ternak yang berasal dari Propinsi Jawa Timur.
“Alhamdulilah, sejauh sampai hari ini belum kita temukan penyakit mulut dan kuku pada ternak yang ada di banua. Semoga kewaspadaan kita ini benar-benar membuat hewan ternak di Kalsel bebas penyakit,” jelas Suparmi.
Diketahui sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Disbunnak, sesuai dengan arahan Gubernur Sahbirin Noor akan terus melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengendalian virus PMK pada hewan ternak ruminansia antara lain dengan meningkatkan biosekuriti dan memperketat pengawasan lalu lintas ternak, mengingat banyaknya ternak yang berada di pengumpul ternak merupakan ternak yang berasal dari luar Kalsel.
Disbunnak juga mengimbau, bagi masyarakat yang melakukan usaha yang berkaitan dengan lalu lintas ternak agar selalu mematuhi peraturan yang berlaku dan melaksanakan tertib administrasi serta melaporkan kepada petugas Dinas yang melaksanakan fungsi kesehatan hewan jika ditemukan ternak yang sakit. (smr)