SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Momen Ramadhan dan Idul Fitri mendorong peningkatan kebutuhan masyarakat karena banyak selebrasi yang dilakukan bersama keluarga dan kerabat.
Dalam rangka menjaga kemampuan masyarakat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan (Kalsel) menghimbau masyarakat lebih bijak menggunakan uangnya dalam berbelanja.
“Selanjutnya, kami juga mendorong masyarakat untuk berbelanja menggunakan pembayaran non tunai karena lebih aman,” ujar Direktur Eksekutif Perwakilan Bank Indonesia Kalsel Imam Subarkah dalam rilis yang diterima, seputaran.id, Senin (11/4/2022).
Diingatkannya lagi, tidak perlu berbelanja berlebihan karena Bank Indonesia dan pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah akan senantiasa memantau perkembangan harga dan ketersediaan barang,
Sementara itu tracking pertumbuhan ekonomi Kalsel masih terjaga seiring dengan meredanya penyebaran Covid-19 varian Omicron dan pelonggaran mobilitas masyarakat.
Prakiraan pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh perbaikan konsumsi rumah tangga dan investasi serta tetap positifnya pertumbuhan konsumsi Pemerintah.
Di sisi eksternal, kinerja ekspor diprakirakan tetap terjaga dan dipengaruhi oleh perbaikan harga komoditas dunia.
Ke depan, kinerja ekonomi Kalsel diprakirakan tetap baik ditopang oleh akselerasi vaksinasi, kebijakan persyaratan perjalanan yang lebih longgar, dan pembukaan kegiatan ekonomi yang semakin meluas.
Sedangkan, perkembangan inflasi pada Maret 2022, Kalsel mengalami inflasi sebesar 0,93 % mtm, berbeda arah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang terdeflasi 0,39 % mtm, dan lebih tinggi dbandingkan dengan rata-rata historis inflasi Maret 5 tahun ke belakang yang sebesar 0,09 % mtm.
Inflasi terutama didorong oleh inflasi angkutan udara sejalan dengan peningkatan harga avtur dan peningkatan permintaan sesudah penghapusan syarat tes PCR/antigen bagi penumpang yang sudah divaksin 2x dan inflasi BBRT, akibat peningkatan harga gas LPG nonsubsidi, sejalan dengan peningkatan harga migas dunia.
Inflasi VF didorong oleh pencabutan HET minyak goreng kemasan, sehingga terjadi peningkatan harga mengikuti harga keekonomian.
Ke depan, inflasi Kalsel diprakirakan relatif terjaga meskipun terdapat tekanan dari sisi permintaan memasuki Ramadhan, peningkatan PPN, serta kenaikan harga elpiji dan BBM non subsidi.
Di sisi lain, hortikultura memasuki masa panen raya sehingga dapat menahan laju inflasi. Namun demikian, inflasi tahun 2022 diprakirakan akan tetap berada dalam rentang sasaran inflasi nasional sebesar 3±1%. (smr)