SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak sekolah, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah naungan Badan Gizi Nasional meresmikan pembukaan Dapur APJI Yayasan Miftah Firdausi Banjarmasin.
Peresmian dapur itu dibuka langsung oleh Walikota Banjarmasin H M Yamin HR, di Jalan Kayu Tangi I Jalur 3 (KWK), Kelurahan Sungai Miai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Minggu (31/8/2025).
Walikota Yamin mengapresiasi terhadap inisiatif yang sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto tersebut. “Atas nama Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin kami sangat bersyukur dan berterima kasih serta mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh H Aftah yang telah mendukung program Bapak Presiden Prabowo Subianto dalam memberikan makan bergizi gratis untuk anak-anak di seluruh Indonesia, khususnya Banjarmasin,” ujarnya.
Menurutnya, tujuan utama dari program ini adalah untuk menyiapkan generasi penerus yang berkualitas, cerdas dan berdaya saing melalui pemenuhan gizi yang baik.
Dan anggaran terbesar dari Pemerintah Pusat di masa kepemimpinan Presiden Prabowo dialokasikan untuk program makan bergizi gratis yang manfaatnya sangat dirasakan oleh anak-anak.
“Kami sangat bangga dan bersyukur karena program ini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan anak-anak kita, sejalan dengan visi Kota Banjarmasin dalam mencetak generasi yang cerdas, hebat, serta berakhlak baik. Mudah-mudahan langkah yang telah dilakukan ini bisa menjadi contoh bagi penyelenggaraan MBG lainnya di Kota Banjarmasin,” harapnya.
Usai meninjau dapur SPPG, Walikota Yamin turut menyambangi fasilitas yang tersedia untuk memastikan dapur tersebut telah memenuhi standar dan layak menjadi rujukan.
“Setelah kita lihat bersama, lokasi dapur ini cukup representatif. Proses memasak berjalan cepat, praktis, dan higienis. Standar yang diterapkan juga sangat baik,” katanya.
Ia juga menekankan, pentingnya menjaga kualitas dan standar penyajian makanan bagi anak-anak penerima program. Kemudian, semua penyelenggara MBG di Banjarmasin harus memperhatikan prosedur, kualitas dan kebersihan makanan.
Dia menghendaki, dari proses memasak hingga pengantaran harus sesuai standar agar makanan tetap steril, aman dan bergizi ketika dikonsumsi anak-anak. Dan ini sangat penting untuk mewujudkan generasi penerus yang sehat menuju Indonesia Emas 2045.
“Dengan adanya dapur gizi yang baru diresmikan ini, Pemko Banjarmasin optimis program MBG dapat berjalan maksimal dan memberi manfaat yang luas bagi generasi mendatang,” kata Yamin.
Sementara itu, Ketua Umum DPD Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) Provinsi Kalsel H Aftahuddin menuturkan, bakal memproduksi 3.000 porsi makanan dalam setiap harinya.
Dapur APJI ini menjadi bagian dari program nasional pemenuhan gizi masyarakat, khususnya melalui kolaborasi dengan Badan Gizi Nasional dan SPPG.
Untuk tahap awal, distribusi makanan akan difokuskan di wilayah Banjarmasin Utara dan rencananya disusul Banjarmasin Barat dan Banjarmasin Tengah.
“Program ini dijadwalkan berlangsung selama lima hari dalam seminggu, dengan sistem terukur untuk memastikan gizi seimbang dan higienis,” terangnya.
Kehadiran dapur APJI yang terstandarisasi diharapkan menjadi percontohan. “Jika kasus keracunan makanan yang pernah terjadi di beberapa daerah tidak akan terjadi jika penyedia makanan mematuhi standar higienis,” bebernya.
Ia menyatakan, kalau memenuhi standar, tidak mungkin ada keracunan. Karena itulah pentingnya standarisasi. Sehingga, standar yang diterapkan di dapur ini mengacu pada standar restoran, baik dalam hal pengolahan, penyimpanan, maupun distribusi makanan.
“Untuk jumlah daftar penerima manfaat sementara 3.000 orang dan dimungkinkan sampai 4.500 orang ke depannya,” tuturnya.
Program ini juga mendukung visi Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan ketahanan pangan sekaligus memperkuat pemenuhan gizi masyarakat. “Kita ingin menunjukkan bahwa dapur APJI bisa menjadi solusi nyata untuk kebutuhan gizi masyarakat. Jangan berpikir soal keuntungan yang penting sesuai standar dan benar-benar bermanfaat,” tukasnya. (shn/smr)