SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Program KB Pria rupanya kurang diminati, bahkan jumlah partisipasi KB Pria tersebut di Banjarmasin masih rendah.
Upaya meningkatkan jumlah pengguna KB Pria, Pemerintah Kota Banjarmasin (Pemko) menggelar kegiatan Orientasi Kelompok KB Pria saat memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32, , di Ballroom Hotel 88, Senin (30/6/2025).
“Sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi kaum laki-laki dalam program KB,” ujar Walikota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengapresiasi semangat para bapak-bapak yang hadir di acara orientasi. Sebab, ini bagian penting dari rangkaian Harganas, karena peran pria dalam perencanaan keluarga itu sangat penting.
HM Yamin juga menekankan, perencanaan keluarga bukan hanya menjadi tanggung jawab perempuan, melainkan harus menjadi komitmen bersama antara suami dan istri.
“Melalui orientasi ini, kita memberikan edukasi dan pemahaman agar para pria juga bisa merencanakan masa depan keluarga mereka. Tidak hanya ibu-ibu, bapak juga bisa dan bahkan harus,” ujarnya.
Ia mengingatkan, pentingnya merencanakan jumlah anak dalam keluarga demi masa depan yang lebih baik.
“Mengacu pada anjuran Pemerintah, yaitu idealnya dua anak cukup,” imbuhnya.
Dengan edukasi ini, diharapkan muncul wawasan baru tentang pentingnya pengasuhan yang tepat dan kedekatan peran ayah dalam tumbuh kembang anak.
Bagi dia, kegiatan itu menjadi bagian dari upaya Pemko Banjarmasin dalam membangun keluarga yang tangguh, sehat dan sejahtera dengan melibatkan seluruh peran dalam keluarga, termasuk para ayah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Banjarmasin Helfiannoordari menuturkan, sejauh ini telah terdapat 10 kelompok KB Pria yang aktif di beberapa Kelurahan di Kota Seribu Sungai.
Kelompok ini berperan penting untuk meningkatkan kualitas, kapasitas dan mendorong keterlibatan pria dalam perencanaan keluarga.
Hanya saja, ungkapnya, partisipasi KB Pria di Banjarmasin masih rendah. Penyebab utamanya, yakniproses penyadaran yang membutuhkan pendekatan khusus dan proses, terutama karena metode KB Pria seperti vasektomi masih dianggap berat bagi sebagian besar pria.
“Oleh karena itu, pihaknya menyasar keluarga berisiko stunting, terutama yang memiliki banyak anak untuk menjadi peserta aktif program KB,” ungkapnya Helfi.
Dengan meningkatnya partisipasi KB Pria, diharapkan angka 4T (Terlalu Banyak, Terlalu Dekat, Terlalu Tua, Terlalu Muda) dapat ditekan, sekaligus mendukung upaya pencegahan stunting di Banjarmasin.
“Semoga kelompok-kelompok yang sudah terbentuk ini bisa membantu kader dan penyuluh dalam menjangkau sasaran yang lebih tepat,” tuturnya.
Salah satu peserta Normansyah merasa bangga dan siap diminta untuk sosialisasi ke masyarakat serta berperan dalam program KB Pria.
“Dalam kegiatan ini tentu sangat penting, dalam hal menanggulangi permasalahan yang ada. Apalagi perkawinan dini. Adanya metode KB Pria setuju, karena kan bukan hanya ibu saja. Siap saja mendukung, ada nya metode KB Pria,” tukasnya. (shn/smr)