SEPUTARAN.ID, RANTAU – Pembangunan daerah tak bisa lagi hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sehingga diperlukan sumber pendanaan alternatif, baik itu dari APBD Provinisi, APBN maupun CSR.
Menurut Bupati Tapin H Yamani, inovasi dan kolaborasi lintas sektor untuk menyukseskan agenda pembangunan 2026 dan ke depannya sangat penting.
Lantas ia pun mendorong, perangkat daerah untuk aktif menjalin komunikasi dengan pemerintah provinsi, kementerian, hingga pihak swasta demi membuka berbagai sumber pendanaan alternatif.
“Kita perlu menangkap peluang dari pendanaan provinsi, pusat, CSR, hibah, dan lainnya. Jangan terpaku pada APBD saja. Bangun koordinasi dan manfaatkan instrumen yang ada,” ujarnya dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) Kabupaten Tapin, Senin (14/4/2025).
Diketahui tema pembangunan RKPD Tapin 2026 difokuskan pada penguatan SDM yang unggul, didukung dengan penataan kelembagaan pemerintah daerah dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Bupati Yamani menyebut, arah kebijakan ini disusun untuk menjawab sejumlah tantangan krusial dari peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), penurunan pengangguran, hingga percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.
Ia juga menyinggung, pentingnya reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang berkualitas sebagai fondasi pembangunan yang lebih inklusif dan responsif.
“Target kita jelas: IPM naik, kemiskinan turun, lingkungan hidup membaik, pelayanan publik lebih cepat dan efisien. Ini butuh kerja nyata, bukan sekadar seremonial,” tegasnya.
Bupati berharap forum ini dimanfaatkan secara maksimal sebagai ruang diskusi, bukan sekadar formalitas tahunan. Mengingat, Musrenbang yang digelar ini menjadi tahap penting dalam penyusunan RKPD 2026.
“Mari kita rumuskan arah kebijakan dan skala prioritas pembangunan dengan sebaik-baiknya. Tapin harus terus maju dan beriman—berintegritas, sejahtera, inovatif, agamis, dan berkelanjutan,” pungkasnya. (adv/smr)