SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Kawasan Integrasi Transportasi Antar Moda Tahap 2 di kawasan 0 Kilometer, Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Banjarmasin Tengah sudah selesai dan dapat dimanfaatkan masyarakat.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan, jika pembenahan selama 2 tahun oleh Dinas Perhubungan (Dishub) di kawasan tersebut menandai semakin matangnya infrastruktur transportasi di seribu sungai.
Sehingga kawasan integrasi ini bisa dimanfaatkan oleh warga, apalagi keberadaanya strategis di 0 Kilometer Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Menurutnya, hadirnya halte intergasi ini menjadi sejarah baru untuk pengembangan transportasi di Banjarmasin. Pasalnya, dapat mengintegrasi mulai dari angkutan sungai seperti kelotok, kapal kecil, speed boat dan long boat sampai angkutan darat Bus.
“Jadi manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat Banjarmasin. Saya juga bersyukur sebelum natal dan tahun baru (Nataru) kawasan ini sudah bisa diresmikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat,” sebutnya.
Setidaknya sudah ada 5 moda transportasi darat yang juga bisa diakses yakni Trans Banjarmasin 4 Koridor, Bus Banjar Bakula, Teman Bus sebanyak 2 koridor yang sampai ke kawasan Bandara hingga Kabupaten Tanah Laut dan transportasi online.
Ibnu berharap, agar seluruh pihak bisa menjaga dan merawat fasilitas umum tersebut, selain menjadi kemudahan bagi warga dalam angkutan transportasi.
“Jangan sampai ada tangan jahil, karena ini kawasan terbuka sekali. Mari sama-sama amankan fasilitas publik di Banjarmasin,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Banjarmasin Slamet Begjo mengatakan, jika kawasan yang diresmikan ini bakal berbagi fungsi dengan bangunan yang telah selesai di tahap sebelumnya, yang mana nantinya menjadi area drop atau turun penumpang bus.
Kemudian, untuk bangunan satunya yang telah selesai terlebih dahulu akan menjadi tempat naik penumpang.
Selain itu, pada bangunan tahap kedua ini juga dilengkapi bermacam fasilitas lain seperti drop penumpang maupun ojek, mushola, toilet, parkir sepeda dan motor.
Kemudian jalur pejalan kaki yang nyaman di sepanjang siring, serta ruang khusus bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Dengan adanya fasilitas tersebut, maka pengguna sepeda dan motor bisa menitipkan kendaraan mereka disana sebelum melanjutkan menggunakan transportasi umum. Baik itu Trans Banjarbakula ataupun Trans Banjarmasin,” ujarnya.
Keberadaan kawasan terintegrasi ini sudah lama dinanti di Banjarmasin, karena mempunyai halte integrasi. “Alhamdulillah ini bisa rampung sebelum Nataru,” syukurnya.
Dikatakannya, fasilitas sudah lengkap, tinggal dilengkapi keamanan perlu disiapkan. Karena kawasan ini dekat dengan area joging track disiring 0 Kilometer, jadi tidak ada batasnya dan sangat terbuka.
“Mungkin kedepan ada pembatas untuk keamanan bagi masyarakat mau naik turun di halte integrasi ini,” bebernya.
Pihaknya juga telah menyiapkan enam orang sekuriti yang bakal berjaga secara bergantian 3 shift dan cleaning service juga disiapkan.
“Dengan adanya halte integrasi ini, masyarakat meras nyaman dan menikmati ketika menggunakan transportasi di 0 Kilometer,” pungkasnya.
Salah satu warga Basirih Noorlaila yang sering menggunakan transportasi umum senang dengan fasilitas baru yang dibuat.
“Apalagi ada mushola dan toilet disini, jadi bisa menunggu bus sambil sholat.
Setiap pekan selalu menggunakan Trans Banjarbakula untuk pulang pergi dari Banjarmasin ke Banjarbaru. Ketika Jumat pulang ke Banjarmasin dari Banjarbaru,” tuturnya.
Baginya, transportasi ini sangat murah, karena hanya Rp5 ribu. Diharapkan, fasilitas umum ini akan terus dijaga dan semakin meningkat untuk kenyamanan pengguna transportasi baik sungai dan darat.
“Apalagi kawasan itu juga dapat mengintegrasi mulai dari angkutan sungai ke angkutan darat,” tukasnya.
Diketahui, pengerjaan tahap kedua ini dengan anggaran sekitar Rp3 miliar bersumber dari APBD murni 2024. (shn/smr)