SEPUTARAN.ID, BANDUNG – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantam Selatan (Kalsel) kunjungi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Jabar) guna membahas program digitalisasi dunia pendidikan.
Bandung adalah kota yang sangat konsen dalam Program Digitalisasi pendidikan, sehingga menjadi salah satu tujuan dari Komisi IV untuk sharing dalam hal tersebut.
Rombongan diterima oleh Kepala Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Tikomdik) Jabar, Dr. Firman Oktara, Komisi IV melalui H.M. Lutfi Saifuddin, kemukakan pentingnya digitalisasi pendidikan di zaman sekarang yang semakin ketatnya persaingan.
“Kita mengetahui bahwa di Jabar sangat konsen mempersiapkan generasi generasi digital talent untuk memenangkan persaingan dimasa yang akan datang, khususnya menghadapi Indonesia emas di 2045,” ucap Lutfi Jumat (18/8/2023) pagi.
Oleh karena itu, Bang Lutfi sapaan akrab Ketua Komisi IV itu, Kalsel sebagai gerbang IKN sudah sepatutnya dunia pendidikan harus berkembang selaras zaman. Akan tetapi hal ini masih sedikit terhambat setelah Indonesia melalui masa pandemi Covid 19 yang hampir melumpuhkan dunia pendidikan.
“Sebab, di lapangan tidak semua orang tua memiliki waktu dan kemampuan yang sama, kemampuan finansial untuk menyediakan sarana penunjang pembelajaran online dan kemampuan membimbing belajar anak dengan baik karena memang tidak memiliki disiplin ilmu keguruan,” tuturnya.
Terkait Kurikulum, Pemprov Jabar kerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar akan terapkan kurikulum Industri.
“Itu yang pertama adalah peluncuran Kurikulum Industri. Jadi kurikulum ini yang sudah diramu bersama teman-teman dari Kadin. Ternyata kebutuhan industri itu ada A, B dan C. Itu yang harus kita lindungi,” ujarnya.
Menurut dia, Kurikulum Industri ini memiliki 18 program seperti teknik konstruksi dan perumahan, program desain pemodelan dan informasi bangunan, teknik kimia industri, teknik otomotif, teknik ketenagalistrikan dan teknik elektronika.
“Selain itu ada juga nauika kapal penangkap ikan, nautika kapal niaga, agro teknologi pengolahan hasil pertanian, desain komunikasi visual, pengembangan perangkap lunak, teknik jaringan komputer, manajemen perkantoran dan layanan bisnis, akuntansi keuangan dan lembaga, busana, perhotelan, dan juga layanan pariwisata,” katanya lagi.
Politisi Gerindra itu juga berharap, hasil pertemuan ini bisa membawa dunia pendidikan di Kalsel lebih maju terutama dari sistem informasi dan teknologi.
“Tentu saya berharap diskusi-diskusi hari ini dapat menjadi masukan dan input dalam perumusan kebijakan-kebijakan di tingkat provinsi dalam dunia pendidikan dan sentuhannya dari aspek teknologi, saya apresiasi dan ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya,” tukasnya.(putza/smr)