SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Berdasarkan data Mei 2023, ada ratusan atau sebanyak 269 warga lanjut usia (Lansia) dinyatakan terlantar di Banjarmasin.
Kemudian Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), secara keseluruhan ada 33 ribu jiwa lebih Lansia, dengan kategori usia 60 tahun ke atas, di Banjarmasin.
Menurut Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Banjarmasin Dolly Syahbana, sejauh ini, pihaknya secara rutin menyalurkan bantuan berupa bahan makanan tiap bulan yang diserahkan kepada RT setempat.
“Kita berikan bantuan bahan makanan seperti beras, gula, minyak goreng dan susu atau senilai Rp 369 ribu. Bagi mereka yang sebatang kara, biasanya bantuan yang diberikan dimasak oleh warga sekitarnya, sehingga sudah siap makan,” katanya di Balai Kota Banjarmasin, Selasa (20/6/2023).
Dolly menjelaskan, kategori mendapatkan bantuan itu, yakni hidup miskin sebatang kara atau masih memiliki keluarga namun tidak mampu.
“Untuk paling banyak ada di wilayah Banjarmasin Selatan, karena rata-rata memang sudah tidak ada keluarga lagi,” ujarnya.
Di lain sisi, dengan tidak adanya panti jompo yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin menjadi kendala untuk melakukan penanganan terhadap Lansia.
Oleh karena adanya sebuah aturan atau kewenangan yang tidak bisa dilanggar untuk membangun Panti Jompo.
“Jadi, pihaknya hanya bisa memanfaatkan Panti milik Pemprov Kalsel yang ada di Banjarbaru untuk penanganannya,” jelasnya.
Meski demikian, pihaknya telah merencanakan membangun shelter atau tempat penampungan di kawasan Rumah Singgah Baiman sebagai solusi.
Nantinya, di shelter tersebut para orang-orang terlantar seperti anak-anak dan disabilitas termasuk Lansia yang tidak memiliki keluarga lagi akan ditampung.
“Pembangunannya akan dimulai Juli dan selesai Oktober, pemenang lelangnya sudah ada dengan anggaran sekitar Rp 3,5 miliar,” tukasnya. (shn/smr)