SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Menindaklanjuti arahan pemerintah pusat, secara serentak Posyandu seluruh Indonesia mengikuti Intervensi Serentak Pencegahan Stunting 2024, termasuk Posyandu di Banjarmasin.
Kegiatan ini sebagai bentuk pencegahan stunting melalui upaya pendataan, penimbangan serta pengukuran terhadap Anak-Anak Balita dan Ibu Hamil secara berkelanjutan.
“Hari ini giat peninjauan kita melihat bagaimana pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, khususnya pada Anak-Anak Balita dan Ibu Hamil,” kata Wakil Walikota Banjarmasin H Arifin Noor, usai melakukan kunjungan dan peninjauan, di Posyandu Tiram V, Jalan Antasan Raden Darat, Kelurahan Teluk Tiram, Kecamatan Banjarmasin Barat, Senin (3/6/2024).
Mudah-mudahan, kata dia, dengan ini bisa terus digalakkan kepada masyarakat, sehingga bisa mengentaskan stunting di Banjarmasin.
Lebih lanjut, aksi ini tak hanya meliputi pendataan dan pengukuran yang dilakukan oleh kader-kader Posyandu, melainkan juga dirangkai dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada anak-anak, balita dan ibu hamil.
“Kalau asupan gizi mereka tercukupi, stunting bisa kita kurangi,” ungkapnya.
Untuk itu, langkah-langkah dan upaya yang tengah dilakukan oleh seluruh lapisan elemen agar dapat termonitor dengan baik.
“Tentu ini juga berkat kekompakkan para kader dan teman-teman di Posyandu. Ini akan kita lihat lagi, monitoring dan evaluasi ke depan,” ujarnya.
Hal itu supaya bergerak secara terukur dan terarah, sehingga persentase pengurangan angka stunting jelas nantinya.
Arifin mengimbau, kepada masyarakat, selain bukan hanya makanan terukur dan terarah tapi hubungan emosional orang tua juga penting.
“Jadi harus ada keseimbangan antara gizi dimakan dan emosional, agar dapat memelihara kerukunan di rumah tangga,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Banjarmasin Helfianoor mengatakan, Intervensi Serentak ini dinilai tepat, sebagai langkah pencocokan hasil data survei kesehatan dengan situasi dan kondisi riil yang ada di lapangan.
Salah satu tujuannya, dalam rangka meningkatkan kunjungan sasaran Balita dan Ibu Hamil di Posyandu-Posyandu di Banjarmasin.
Sehingga, mendorong partisipasi masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan di Posyandu terdekat.
“Kalau saat ini biasanya tidak sampai 100 persen,” katanya.
Angka prevalensi stunting dari data terakhir 2023 berdasarkan hasil survei kesehatan, Banjarmasin di angka 26,4 persen. Kemudian dipadupadankan dengan data kunjungan secara riil di Posyandu.
Saat ini di Posyandu yang dikunjungi, sasarannya mencapai 85 dan rutin per bulan rata-rata, ada 76 Balita yang ditimbang dan diukur.
Angka inilah yang kemudian menggambarkan kondisi secara riil anak stunting di Banjarmasin.
“Maka dari itu, dengan adanya aksi intervensi serentak ini kami bersama Lurah, Camat, kader-kader posyandu juga PKK coba mendorong masyarakat untuk datang ke Posyandu. Sebab kita ingin memastikan angka prevalensi stunting kita bisa turun,” ujarnya.
Ada sekitar 394 Posyandu Balita di Banjarmasin yang ikuti aksi Intervensi Serentak Cegah Stunting ini.
“Diharapkan dengan kunjungan sampai 100 persen dan dipadupadankan data survei dan riil di Lapangan bisa menunjukkan bahwa memang asli nya dan mengklaim prevalansi angka stunting turun atau naik,” tukasnya.(shn/smr)