SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin bekerjasama dengan Bulog setempat menggelar operasi pasar di tiga titik, pada Jumat (16/12/2022).
Sebanyak 2.500 kantong beras lokal seharga Rp 11 ribu per 2 kilogram yang disediakan langsung habis dibeli masyarakat.
Terbagi 700 paket masing-masing untuk operasi pasar di Kelurahan Kelayan Luar dan Kelurahan Pekapuran Laut yang digelar di halaman parkir Pasar Sentra Antasari, sisanya 1.100 untuk masyarakat lainnya.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin Ichrom Muftezar, operasi pasar guna menekan inflasi saat ini, yang disebabkan oleh tingginya harga beras.
“Dalam operasi pasar itu menjual beras lokal atau beras Banjar,” katanya.
Dikatakannya, untuk harga 1 paket beras lokal dengan berat 2 kilogram itu hanya dijual dengan harga Rp11 ribu. Sebab, mendapatkan subsidi sekitar Rp20 ribu per paketnya melalui anggaran Belanja Tak Terduga (BTT).
“Seharusnya harganya itu kurang lebih Rp 31 ribu, tapi masyarakat hanya perlu membayar Rp 11 ribu saja per paketnya,” ujarnya.
Untuk penggunaan BTT di pelaksanaan operasi pasar murah berlangsung mulai dari bulan Oktober hingga Desember mendatang.
Jika dihitung pelaksanaan operasi pasar murah ini sudah digelar kurang lebih 21 kali yang tersebar di 31 titik kelurahan yang ada di Banjarmasin.
Selama pelaksanannya, pihaknya sudah menyediakan paket sembako terutama komoditi gula dan minyak goreng kurang lebih 24 ribu paket, kemudian untuk telur kurang lebih 1.400 paket.
Sedangkan untuk komoditi beras lokal yang menyebabkan tingginya inflasi di Banjarmasin itu telah disalurkan kurang lebih sekitar 4 ribu paket pada minggu-minggu terakhir ini.
“Beras Banjar ini akan terus kita salurkan hingga akhir Desember,” jelasnya.
Di samping itu, untuk program operasi pasar dalam menekan laju inflasi melalui anggaran BTT itu telah menghasilkan 98 ribu paket yang akan digelontorkan kepada masyarakat Banjarmasin.
Untuk pelaksanaan operasi pasar murah ini akan terus digelar hingga di penghujung 2022. Dan ada sekitar 4 sampai 5 kali titik kelurahan yang belum melaksanakan. (shn/smr)