Site icon Seputaran.id

Jadi Konsultan Pinjol Ilegal di Kalsel, Seorang Warga Cina Diamankan

Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto memimpin gelar perkara yang menghadirkan tiga tersangka di Mapolda Kalsel.

SEPUTARAN.ID #BANJARMASIN – Seorang warga negara asing (WNA) berinisial SM, diamankan aparat kepolisian di perusahaan pinjaman online (Pinjol) PT Jasa Muda Colletindo (JMC), di Desa Semayap, Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalsel, Senin (18/10/2021).

Warga asal Cina itu rupanya bekerja sebagai konsultan Pinjol untuk dua warga negara Indonesia (WNI), yakni perempuan berinisial DU dan pria berinisial KH yang juga sudah ditangkap.

“Ketiganya sudah ditetapkan sebagai tersangka karena melangggar UU ITE serta pidana umum karena telah melakukan pengancaman. Ditambah lagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan bisnis yang digeluti itu ilegal,” ungkap Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto saat gelar perkara yang menghadirkan tiga tersangka tersebut di Mapolda Kalsel, Rabu (27/10/2021).

Bersama para tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa alat-alat elektronik sebagai sarana untuk melakukan penagihan Pinjol.

Dalam gelar perkara itu, terungkap SM yang berperan sebagai konsultan itu, masuk ke Indonesia secara ilegal tanpa memiliki visa.

Hasil pemeriksaan kepolisian juga menunjukkan para tersangka adalah penggerak di perusahaan Pinjol tersebut.

Memuluskan bisnis Pinjol itu, para tersangka merekrut 35 operator. “Operator itu sebagai penagih jika pinjaman macet. Bahkan tak segan mengancam jika nasabah macet membayar,” ungkap Irjen Pol Rikwanto.

Diakatakannya, saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan, untuk memastikan jumlah nasabah dan nilai uang yang mengalir di Pinjol ini.

Kapolda menduga, Pinjol PT JMC memilih lokasi di Desa Semayap, Kotabaru dikarenakan lokasi tersebut jauh dari perhatian dan pantauan.

Kapolres Kotabaru AKBP M Gafur Aditya Harisada Siregar menambahkan, dari hasil penyelidikan terungkap, dalam sehari seorang operator mampu melakukan penagihan kepada 400 nasabah.

“Saat ini pihak kita bekerjasama dengan Ditreskrimsus Polda Kalsel dan Bareskrim Polri, untuk pengembangan terkait aliran dana dari Pinjol tersebut,” tuturnya. (smr)