SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Warga Batuah bersama Wakil Ketua DPRD Banjarmasin menolak revitalisasi Pasar Batuah yang diprogramkan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Banjarmasin.
Alasan Wakil Ketua DPRD Banjarmasin Tugiatno menolak keras rencana revitalisasi tersebut, karena prihatin dengan warga yang menyambung hidup di kawasan tersebut.
Ia tidak mau, apabila revitalisasi Pasar Batuah sampai merelokasi warga yang sudah turun temurun bermukim di lokasi Pasar Batuah.
“Silahkan jika ingin menata pasar disana, namun tidak sampai merelokasi warga. Mau pindah kemana mereka hanya orang kecil yang berdagang hanya untuk menyambung hidup,” ucapnya.
Penolakan serupa dikatakan Ketua Aliansi Kerukunan Warga Batuah Syahriannor. Bahkan ia menilai rencana Pemko Banjarmasin merevitalisasi Pasar Batuah terburu-buru dan tidak berpihak kepada masyarakat disana.
Selain tidak siap dan kurang matang, banyak warga yang akan dikorbankan jika revitalisasi ini tetap dilaksanakan.
“Ada 700 jiwa lebih warga yang saat ini resah dengan rencana revitalisasi Pasar Batuah. Yang berjualan disana hanya 20 persen saja, sisanya 80 persen hunian warga,” ucap Syahriannor usai pertemuan dengan Pemkot dan DPRD Banjarmasin, Rabu (19/1/2022).
Apalagi, sebut dia, warga menilai sejak diakuisi oleh Pemko Banjarmasin pada 1995 silam, Pemkot Banjarmasin tidak pernah berkomunikasi dengan warga terkait status lahan yang ditempati warga Batuah.
“Kami juga beli tanah disana. Ada yang saat itu Rp 400 dari tuan tanah. Ada kwitansi pembelian. Ketika ada rencana revitalisasi, tentu kami menolak. Mau kemana kami tinggal,” ungkapnya.
Sementara itu, meski mendapat penolakan keras dari warga RT 11 da 12 terkait rencana revitalisasi Pasar Batuah, Pemko Banjarmasin nampaknya tetap ngotot menyulap lahan seluas 7320 meter persegi menjadi sebuah pasar yang layak bagi masyarakat.
Kepala Disperindag Banjarmasin Ichrom M Tezar mengatakan, revitalisasi Pasar Batuah memang perlu dilakukan, mengingat salah satu program pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan dan Perindustrian (Perindag), yakni menata seluruh pasar di Banjarmasin.
“Kita ingin memberikan layanan terbaik kepada warga Banjarmasin. Kita ingin jadikan Pasar Batuah jadi Pasar percontohan di Banjarmasin,” ucapnya.
Soal penolakan dan tuntutan ganti rugi yang diminta warga, Ichrom mengatakan sesuai aturan Pemkot Banjarmasin tidak bisa memberikan ganti rugi rumah warga yang berdiri di atas lahan milik Pemkot Banjarmasin.
Diketahui, revitalisasi Pasar Batuah bersumber dari APBN sebesar Rp 3 miliar lebih dan APBD Banjarmasin Rp 1 miliar lebih. (sna/smr)