SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Angka inflasi di Banjarmasin berada diangka 6,05 persen. Dan angka tersebut masih diatas rata-rata nasional yaitu 4,94 persen.
Atas dasar itu, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menyampaikan arahan, agar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Banjarmasin melakukan pengendalian inflasi daerah.
“Jadi diberikan arahan agar kita senantiasa mungkin terjun ke pasar, melihat dan mengantisipasi kalau ada terkait dengan sumbatan distribusi kesenjangan dan lain sebagainya,” tuturnya saat mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022 melalui virtual meeting, di Command Center.
Ibnu Sina menyampaikan arahan Presiden RI, dan siap mengikuti arahan tersebut yaitu bersama-sama dengan TPID Banjarmasin melakukan pengendalian inflasi.
“Intinya, harus memahami betul secara detail apa saja faktor diantara 4 aspek yang harus diantisipasi keterkaitan dengan ketersediaan, keterjangkauan kemudian juga terkait dengan kerjasama dan kelancaran distribusi,” ucapnya.
Menurut dia, mengatasi laju inflasi itu pihaknya secara rutin setiap bulan rapat dengan TPID, yang dihadiri oleh semua pihak.
“Saya sedapat mungkin untuk hadir dan paling tidak memberikan arahan, kita memahami betul kondisi masyarakat hari ini yang sedang pandemi,” jelasnya.
Ia merasa, persoalan bahan pokok di Banjarmasin tidak menjadi penyebab inflasi, karena memiliki suplai yang cukup.
Namun, Ibnu menilai, inflasi di Banjarmasin disebabkan daya beli masyarakat yang kurang.
“Jangan sampai nanti masyarakat itu penghasilan tetap, tapi karena inflasi daya belinya berkurang karena harga naik yang selama ini dialokasikan untuk kebutuhan di rumah tangga. Hal itu yang harus kita kendalikan agar angka inflasi daerah kita tidak terus naik,” tandasnya.
Diketahui dalam rapat koordinasi Nasional itu, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina didampingi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Ir Doyo Pudjadi dan Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah kota Banjarmasin Siane Apriliawati. (adv/smr)