Site icon Seputaran.id

Wakil Walikota Banjarmasin Imbau Camat dan Lurah Ikut Pencegahan Stunting

Wakil Walikota Banjarmasin H Arifin Noor saat memimpin Pertemuan Audit dan Manajemen kasus stunting. (foto : istimewa)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Persentase angka penanganan stunting di Banjarmasin secara nasional masih cukup rendah. Oleh karena itu, camat dan lurah diimbau ikut pencegahan kasus stunting di wilayah kerjanya.

Imbauan itu disampaikan Wakil Walikota Banjarmasin H Arifin Noor saat membuka kegiatan Pertemuan Audit dan Manajemen kasus Stunting melalui Diskusi Panel, yang berlangsung di Aula Kayuh Baimbai Balaikota Banjarmasin.

Pada kesempatan itu, dia juga mengucapkan terima kasih kepada para camat, lurah dan stakeholder lainnya, yang telah berjuang bersama dalam upaya pencegahan stunting di Banjarmasin.

Menurut Arifin, kegiatan ini bertujuan sebagai langkah lanjutan, mengingat persentase angka penanganan stunting di Banjarmasin secara nasional masih cukup rendah, khususnya di beberapa kelurahan yang mendapatkan perhatian ekstra.

“Diimbau camat beserta lurah agar dapat bekerja secara maksimal dalam menjalankan wewenangnya mengenai persoalan stunting. Sebab, hal itu sesuai visi-misi kami, yang ingin supaya masyarakat dapat diperhatikan dan merasa nyaman,” ucapnya.

Diungkapkannya, kasus stunting di Banjarmasin masih berkisar 27-28 persen. Untuk itu, akan dilakukan audit kembali, supaya mendapatkan hasil yang maksimal untuk mendorong penurunan angka stunting.

Dia juga menjelaskan selain kewenangan, pendapatan asli daerah juga harus dimaksimalkan agar dapat menyokong pembiayaan bagi kinerja kecamatan dan kelurahan.

“Harapan kami tentu PAD dapat kita manfaatkan, sehingga pembiayaan bisa lebih maksimal dalam menangani pencegahan stunting, narkoba, kriminalitas serta peningkatan SDM,” bebernya.

Ia juga menyatakan, Pemko Banjarmasin akan senantiasa mendukung dan berkolaborasi dengan lembaga terkait untuk menangani stunting.

Ia pun berharap, dengan tekad dan komitmen semua pihak, mudah-mudahan pada 2024 nanti, Banjarmasin berhasil terbebas dari stunting.

“Jadi kita harus kayuh baimbai, bergotong royong, bersama-sama dengan seluruh stakeholder yang ada di setiap wilayah, untuk bisa menanggulangi stunting,” katanya.

Turut hadir dalam pertemuan itu, Kepala DPPKBPM Banjarmasin, M Helfian Noor, perwakilan Kepala BKKBN Kalimantan Selatan, camat, lurah se Banjarmasin beserta jajaran terkait. (adv/smr)