Site icon Seputaran.id

Tiga Warga Banjarmasin Meninggal Dunia Akibat Digigit Nyamuk Aedes Aegypti

Ilustrasi digigit nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan DBD.

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Hingga pertengahan Desember 2022, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin mencatat sudah terjadi 51 kasus demam berdarah dengue (DBD).

Berdasarkan data Dinkes Banjarmasin, dari Januari sampai September 2022 terdapat 47 orang terkena penyakit oleh gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.

“Kalau untuk Desember, sementara sudah 4 orang mengidap kasus DBD,” kata Kepala Dinkes Banjarmasin Dr M Ramadhan saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (13/12/2022).

Menurutnya, data kasus DBD tersebut berdasarkan laporan dari Puskesmas.

Namun, kata dia, warga terkonfirmasi DBD semua sudah sembuh, setelah dilakukan pemeriksaan dan perawatan.

“Dari total kasus DBD di Banjarmasin tersebut, tercatat ada tiga meninggal dunia,” ujarnya.

Ramadhan mengatakan, rata-rata kasus DBD perbulan kisaran dalam 4 atau 5 orang dan tertinggi 8 orang.

Ia menilai, kondisi alam wilayah Banjarmasin yang rawa, membuat nyamuk aedes aegypti berkembang biak.

Oleh sebab itu, ia mengimbau, warga Banjarmasin menjaga lingkungan di daerah tempat tinggal masing-masing.

“Dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kemudian melakukan 3 M yakni menguras, menutup dan mengubur. Serta tidur memakai kelambu dan memberikan locion anti nyamuk di badan, saat berada di luar rumah,” ingatnya.

Selain itu, kata dia, guna mengantisipasi dan menanggulangi kejadian kasus DBD bisa dilakukan dengan pemberian abate untuk membasmi jentik ataupun fogging.

“Kalau untuk tindakan terakhir pihak kita bisa melakukan fogging (pengasapan) jika preventif (tindakan pencegahan) dirasa kurang,” tukasnya. (shn/smr)