SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Sepanjang 2025 Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin mengalokasikan anggaran perjalanan dinas (Perjadin) termasuk program kegiatan hampir Rp700 juta.
Kepala Disperdagin Banjarmasin Ichrom Muftezar menuturkan, informasi anggaran Perjadin yang tercantum di laman Inaproc sebesar hampir Rp628,4 juta merupakan akumulasi penggunaan selama satu tahun anggaran 2025, bukan anggaran untuk satu kegiatan.
Dia pun lantas membantah, jika anggaran Perjadin di instansinya sebanyak belasan miliar.
“Angka yang tampil itu adalah total Perjadin selama satu tahun, bukan satu paket kegiatan yang kemudian dikalikan menjadi belasan miliar. Dan anggaran Perjadin penggunaannya untuk berbagai keperluan strategis yang berkaitan langsung dengan kepentingan daerah,” ungkap Tezar, usai menghadiri kegiatan Gelar Pengawasan di Hotel Rattan Inn, Rabu (17/12/2025).
Diantaranya menghadiri kegiatan resmi di luar daerah, seperti penerimaan TPID Award oleh Pemko Banjarmasin, serta Penghargaan Daerah Tertib Ukur dari Menteri Perdagangan.
Selain itu, Perjadin juga dalam rangka penandatanganan kerja sama antar daerah, seperti kerja sama dengan Kabupaten Enrekang dan Sidrap.
“Ke depan, Disperdagin Banjarmasin jadwalnya juga akan menjalin kerja sama dengan Kota Blitar pada 22 Desember 2025 mendatang,” bebernya.
Menurutnya, porsi terbesar anggaran Perjadin justru untuk kegiatan promosi produk unggulan daerah.
Dalam kegiatan tersebut, Pemko turut melibatkan pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) Banjarmasin untuk mengikuti Pameran Nasional di sejumlah daerah seperti Jakarta, Yogyakarta dan Bali.
“Di situ kami membawa langsung IKM agar produknya terkenal lebih luas. Manfaatnya bisa langsung terasa oleh pelaku IKM daerah,” jelasnya.
Tezar memastikan, seluruh penggunaan anggaran Perjadin berjalan secara efisien, efektif, bermanfaat dan sesuai ketentuan yang berlaku.
Dia pun mengimbau, masyarakat agar lebih cermat dalam memahami data anggaran yang tampil pada platform pengadaan Pemerintah.
“Perlu masyarakat pahami, angka di Inaproc itu adalah total keseluruhan perjalanan dinas selama 2025, bukan per paket atau kegiatan,” tukasnya. (shn/smr)
