SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Fenomena mabuk kecubung yang makin parah di Banjarmasin, membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin mengambil langkah pencegahan penyalahgunaan tanaman kecubung tersebut.
Kepala Dinkes Banjarmasin dr Tabiun Huda mengatakan, pihaknya akan memberikan sosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan tanaman kecubung kepada masyarakat, terkhusus kepada anak sekolah yang beresiko besar menyalahgunakan.
“Bila Dinkes menemukan adanya kasus penyalahgunaan tanaman kecubung maka akan dirujuk atau diantar untuk rehabilitasi atau rawat jalan di Badan Narkotika Nasional (BNN) Banjarmasin,” ujarnya.
“Di mana Dinkes Banjarmasim sudah ada MoU (nota kesepahaman) dengan BNN Banjarmasin dalam merehabilitasi penyalahgunaan (narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) bagi warga kota seribu sungai,” ujar Tabiun, saat dihubungi awak media, Kamis (11/7/2024).
Soalnya, penyalahgunaan kecubung dapat berakibat fatal dan sangat berbahaya bagi tubuh.
Di antaranya dapat mengakibatkan halusinasi, kecanduan, delirium (penurunan kesadaran), dehidrasi dan takikardia (kondisi denyut jantung di atas normal).
“Bahkan tidak menutup kemungkinan berakibat keracunan dan kematian,” jelasnya.
Menurutnya, untuk mengkonsumsi kecubung maupun tanaman herbal lainnya itu bertujuan mengatasi penyakit atau kondisi tertentu dan sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Hal itu guna menentukan keamanan dan memastikan manfaatnya, sesuai kondisi kesehatan masing masing.
Jika terlanjur dikonsumsi dan menimbulkan gejala keracunan, maka harus segera mendapat pertolongan dari dokter atau tenaga medis untuk mencegah kondisi yang lebih berbahaya.
“Untuk mengatasi efek samping konsumsi kecubung antara lain bisa dengan detoksifikasi, obat-obatan dan pemantauan dari medis,” tukasnya.(shn/smr)