Site icon Seputaran.id

Target Turunkan Stunting Menjadi 17 Persen, Setiap Senin Pelajar Putri Diberi Obat Penambah Darah 

Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina saat tandatangani komitmen penurunan stunting di acara Rembuk Stunting. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Rembuk Stunting pertemuan koordinasi dan konvergensi aksi III Banjarmasin digelar di Hotel Rattan Inn, Selasa (23/4/2024).

Kegiatan tersebut untuk mengevaluasi dan update data kasus stunting di Banjarmasin.

Selain itu, kata Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakernas) di Jakarta bakal diumumkan berapa angka stunting Banjarmasin.

“Berharapnya dari target 14 persen bisa menurunkan dari 22,4 persen menjadi 17 persen sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Bahkan bisa menurunkan ke angka 14 persen,” ucapnya.

Namun, Ibnu menyebut, ada bocoran angka stunting di Banjarmasin malah naik 0,1 persen. Tapi, melihat dari angka stunting di Banjarmasin itu turun secara jumlah.

“Mulai dari 1.300 orang ke 1.200 orang hingga 1.100 orang. Dan diharapkan tahun ini bisa dibawah 1.000 orang. Kalau dipresentasikan mungkin 14 persen,” ujarnya.

Ibnu juga meminta, penanganan stunting harus menyeluruh, salah satunya pencegahan dari sumber kasus stunting

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Banjarmasin Helfiannoor mengatakan, kegiatan ini dalam rangka pencapaian target penurunan angka stunting di Banjarmasin.

Di rembuk stuntung ini, merumuskan indikator mana yang masih rendah lalu strategi diperlukan untuk ditingkatkan mencapainya dengan komitmen bersama.

Adapun indikatornya ada banyak, salah satunya intervensi terhadap Catin (calon pengantin) tiga bulan sebelum menikah harus didampingi tim pendamping keluarga dan menginput statusnya diaplikasi elsimil.

“Soalnya ada yang pengen sampel diupahkan proses pengizinan nya dan tidak tambah repot lagi menikah dibawah tangan. Itu lah mengapa rembuk stunting dilakukan,” tuturnya.

Dia pun menyatakan, terus berusaha mencapai menurunkan berdasarkan target RPJMD 17 persen sedangkan pusat 14 persen tahun ini.

Ditambahkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin Nuryadi, semua sekolah telah disurati untuk melaksanakan setiap senin pemberian obat tambah darah bagi pelajar putri.

Menurutnya, pemberian obat tambah darah telah dilakukan dari sebelum Ramadan, namun dengan hasil ini diinstruksikan lagi. Bahwa dalam satu tahun harus 52 pil obat tambah darah yang diminum.

“Hal ini, tinggal pengawasan dan harapan kami Dewan guru yang ada di Sekolah maupun orang tua juga mengawasi untuk minum obat tambah darah. Dengan meminum obat itu, akan membantu anak puteri dalam masa pertumbuhan nya tidak khawatir lagi kekurangan darah,” tukasnya. (shn/smr)