SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Seiring dengan adanya kebijakan penghapusan tenaga honorer di 2025 ini. Sebagaimana, Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN yang mengamanatkan instansi pemerintah wajib menyelesaikan penataan pegawai non-ASN per Desember 2024.
Artinya tenaga honorer yang tidak lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) terpaksa dirumahkan.
Kebijakan ini turut menimbulkan gejolak bagi tenaga honorer di seluruh Indonesia terutama para tenaga pendidik honorer yang sudah mengabdi. Salah satunya dengan nasib guru honorer di Banjarmasin.
Mengenai hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Banjarmasin Ahmad Baihaqi mengatakan,
pihaknya tetap mengusahakan nasib para guru honorer di Banjarmasin.
Dalam hal itu, Disdik Banjarmasin sudah menganggarkan gaji bagi ratusan tenaga honorer yang tidak lolos seleksi PPPK 2024 tersebut, bagi kinerja mengajar pada 2025.
“Anggaran gaji untuk tenaga honorer sudah DIanggarkan di 2025 ini,” ungkapnya Baihaqi, Rabu (5/2/2025).
Mengingat tenaga honorer dihapuskan, maka sistem pengajian disiasati pihaknya bersama Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Banjarmasin dengan pembayaran uang transportasi bagi guru honorer yang mengajar.
“Sebutannya uang transportasi, ini sebagai bentuk menghargai mereka yang sudah mengabdi sebagai pengajar,” terangnya.
Ia menilai, apabila guru honorer terpaksa dirumahkan, maka sekolah di Banjarmasin terutama jenjang SD akan makin banyak yang mengalami kekurangan tenaga pendidik.
“Nanti pihaknya dan DPRD bakal ke Jakarta untuk studi banding dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, hasilnya itu tadi bakal dibawa ke Kementerian,” jelasnya.
Menurutnya, peran guru honorer sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kota ini, karena minimnya guru CPNS.
“Di jenjang SD saja jumlah guru honorer ada 751 orang mengikuti. Hanya ada sekitar 97 guru honorer yang lolos seleksi PPPK di gelombang terakhir 2024.
Rinciannya Guru SD 43 orang, Guru pendamping khusus enam orang, Guru SMP 47 orang dan Tenaga Operator SD satu orang.
“Sedangkan untuk jumlah keseluruhan guru honorer saat ini sekitar 1.031 orang tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 600 orang lebih tingkat SD dan sekitar 77 orang tingkat SMP,” tukasnya. (shn/smr)