Site icon Seputaran.id

Sudah Berjalan di 9 Kelurahan, DLH Banjarmasin Akui Program Surung Sintak Belum Maksimal

Layanan Program Surung Sintak Paman Gerobak. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Program Surung Sintak sudah berjalan di 9 kelurahan yang ada di Banjarmasin saat ini.

Yakni Kelurahan Pekauman, Sungai Lulut, Sungai Andai, Belitung Selatan, Antasan Kecil Timur (AKT), Antasan Kecil Barat (AKB), Kampung Melayu, Murung Raya dan Belitung Utara.

Namun, program milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin tersebut dirasa belum benar-benar berjalan optimal.

Pasalnya, semenjak berjalan program itu masih banyak warga yang tidak berlangganan dengan paman gerobak dari program Surung Sintak itu.

Selain itu, karena memang ada warga yang masih tidak tahu terhadap program itu.

Namun ada sebagian warga yang memang enggan berlangganan karena harus mengeluarkan biaya.

“Hal itu jadi kendala kita dalam program Surung Sintak,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan dan Pengelolaan Sampah DLH Banjarmasin Marzuki, usai kegiatan di salah satu Mesjid, Rabu (3/1/2024).

Padahal, ucapnya, untuk biaya berlangganan tak begitu mahal, hanya di kisaran Rp10 ribu sampai Rp20 ribu.

“Biasanya disesuaikan kesepakatan bersama antar paman gerobak dan warga berlangganan untuk tarif yang dikenakan. Kalau dalam sebulan hanya sekitar itu, murah sekali tanpa harus bingung buang sampah ke mana,” ujarnya.

Untuk itu, DLH Banjarmasin tengah menggarap Rancangan Perwali Banjarmasin mengenai hal tersebut.

“Perwali itu mengenai penekanan terhadap RT/RW maupun Lurah setempat untuk mengimbau warganya untuk berlangganan paman gerobak dalam mengoptimalkan Surung Sintak. Drafnya sudah kita buat tinggal proses administrasi hukum dan lainnya untuk penyempurnaan,” jelasnya.

Dia berharap, rancangan Perwali itu nantinya bisa disetujui Walikota Banjarmasin dan bisa diberlakukan kepada sejumlah titik yang sudah menjalankan Surung Sintak.

“Semoga dua bulan ini sudah jadi dan begitu kita ajukan dan bisa disetujui,” harapnya.

Baginya, dengan adanya Perwali itu nanti sangat berpotensi menghilangkan keberadaan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di pinggir jalan.

“Contohnya saja seperti TPS di Pasar Pekauman yang sudah tidak ada lagi semenjak Surung Sintak berjalan optimal di kawasan itu. Makanya kita optimalkan Surung Sintak melalui Perwali ini nantinya,” katanya.

Dari Perwali itu, kata dia, juga bisa menekankan kepada paman gerobak agar bisa mengangkut sampah sesuai jadwal yang sudah disepakati bersama dengan warga yang berlangganan.

“Jadi kalau tidak sesuai, bisa dilaporkan ke Lurah,” tukasnya. (shn/smr)