Site icon Seputaran.id

Stunting di Banjarmasin Ditarget Turun 14 Persen di 2024

Wakil Walikota Banjarmasin H Arifin Noor saat memimpin rapat monitoring evaluasi percepatan dan penurunan stunting di Kelurahan se-Banjarmasin, di Ruang Rapat Bappeda Litbang. (foto : shn)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Di 2024 mendatang, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin menargetkan penurunan stunting bisa mencapai 14 persen di Banjarmasin.

Target tersebut diputuskan saat monitoring evaluasi percepatan dan penurunan stunting di Kelurahan se-Banjarmasin, di Ruang Rapat Bappeda Litbang, Balaikota Banjarmasin, Senin (31/10/2022).

Adapun program penanganan stunting yang telah dilakukan selama ini, seperti Dapur Sehat (Dahsyat), Audit Stunting dan lainnya.

“Dalam hal ini berbagai program penanganan pada stunting terus dievaluasi Pemko Banjarmasin,” kata Wakil Walikota Banjarmasin H Arifin Noor.

Ada 14 lokus yang menjadi prioritas pencegahan dan penanganan stunting di Banjarmasin, yakni Murung Raya,Teluk Dalam, Gadang, Pekapuran Laut, Mantuil, Kelayan Barat, Pemurus Dalam, Pekauman, Tanjung Pagar, Antasan Kecil Timur, Kuin Cerucuk, Telaga Biru, Banua Anyar dan Sungai Bilu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Banjarmasin Helfianoor mengatakan, dari 14 lokus itu sudah ada Surat Keputusan (SK) Walikota untuk menjadi prioritas pencegahan dan penanganannya.

Menurutnya, sudah beberapa tahapan yang pihaknya lakukan, salah satunya monitoring dan evaluasi percepatan penurunan stunting di level kelurahan.

“Diharapkan masing-masing keluharan berperan aktif untuk hal ini, agar proses percepatan penurunan stunting itu lebih kelihatan progresnya,” ujarnya.

Soalnya, kata dia. selama ini di setiap kelurahan telah dibantu Kader Pembangunan Manusia (KPM) untuk pendataannya.

“Tiap kelurahan, 1 KPM yang ditempatkan. Mereka mendata terhadap anak balita dan ibu hamil, khususnya untuk seribu hari pertama kehidupan,” jelasnya.

Selain melakukan pendataan, petugas KPM turut juga memberikan pelayanan lima cakupan diantaranya terkait layanan air bersih, jamban yang layak, pelayanan posyandu maupun PAUD.

“Dari data-data itu lah yang kemudian menjadi angka kompergency di Banjarmasin,” katanya.

Bagi dia, semakin terpenuhinya lima layanan itu, maka angka kompergency penanganan stunting semakin baik atau berada di standar 70 persen.

“Saat ini sedang kita evaluasi. Sampai di persentase berapa? Kemudian peran KPM di lapangan serta kolaborasi dengan pihak kelurahan dan Puskesmas, terkait proses pendataan,” tukasnya. (shn/smr)