Site icon Seputaran.id

Stok Menipis, Harga Beras Lokal Kian Melambung

Pedagang beras di salah satu pasar di Banjarmasin yang menjual beras lokal, meski harganya terus merangkak naik. (foto : shn)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Harga beras lokal di Banjarmasin merangkak naik. Bahkan baru-baru ini, harganya sudah mencapai Rp 20 ribu per liter.

Mengenai kondisi itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin Ichrom Muftezar mengiyakan, ada terjadi kenaikan harga beras lokal.

“Untuk sekarang harganya di kisaran Rp 18 sampai Rp 20 ribu per liter untuk jenis beras unus mutiara dan mayang. Kalau normalnya sekitar Rp 15 – Rp 16 ribu per liter,” tuturnya.

Menurut dia, kondisi ini disebabkan stok beras lokal yang semakin menipis, akibat gagal panen oleh serangan hama tungro dan faktor cuaca juga turut mempengaruhi.

“Hal ini tidak cuma di Banjarmasin yang merasakan, tapi se-Kalimantan Selatan (Kalsel),” ujarnya, di Balai Kota Banjarmasin, Rabu (8/2/2023).

Ia memprediksi, kondisi harga beras lokal baru akan kembali normal sekitar Maret dan April mendatang, atau saat musim panen.

Dia pun mengimbau, masyarakat bisa lebih bijak memilih beras di tengah kondisi seperti ini.

“Apakah beralih ke beras premium. Karena beras tersebut stoknya masih tersedia dan cukup di pasaran. Untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di Banjarmasin dan kami harapkan seperti itu,” jelasnya.

Terkait rencana mendatangkan beras Pamanukan yang dianggap memiliki kemiripan dengan beras lokal, Tezar – sapaan akrabnya, berharap terealisasi secepatnya.

“Karena kita sudah melakukan perbincangan dengan PT Bangun Banua sebagai tindak lanjut MoU Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dengan Bupati Subang. Mudah-mudahan dalam beberapa hari kedepan langkah tersebut bisa ditindak lanjuti untuk pendistribusiannya,” tukasnya.

Kerja sama antara Banjarmasin dan Subang berfokus untuk komoditas beras. Subang berperan sebagai daerah pemasok dan Banjarmasin sebagai pasarnya. (shn/smr)