SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Kawasan Siring Menara Pandang, Jalan Pierre Tendean, Kelurahan Gadang, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Banjarmasin bakal dijadikan lokasi Pasar wadai Ramadhan di 2023 ini.
Sebagai persiapan penyelenggaraan Pasar Wadai Ramadhan 2023, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin menggelar rapat koordinasi bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Kemudian melakukan pemantauan singkat ke area Siring Menara Pandang.
“Pemilihan kawasan Siring Menara Pandang sebagai area Pasar Wadai Ramadhan 2023, pihak Pemko memberikan alternatif suasana bagi masyarakat,” kata Wakil Walikota Banjarmasin H Ariffin Noor, usai ikut memantau lokasi, Senin (13/02/2023).
Oleh karena itu, setelah buka puasa masyarakat kadang ada yang mau santai. Selain itu, Pasar Warsi diperlukan ruang yang luas, agar nantinya bisa membuat pengunjung lebih nyaman.
“Nanti ada sekitar 160 stand dari Paguyuban akan dilibatkan termasuk yang kaki lima akan disiapkan juga,” ujarnya.
Sedangkan soal keamanan dan penerangan akan segera dikoordinasikan bersama dinas terkait, termasuk area parkir untuk para pengunjung.
Arifin menambahkan, beberapa hal yang disoroti dari hasil dari pantauan di Siring Menara Pandang, yakni tangga siring dan area yang rusak, untuk segera diperbaiki.
“Nanti dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan juga siapkan terkait sampah. Pengerjaannya, diharapkan bisa dilakukan sesegera mungkin,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Banjarmasin Iwan Fitriady mengharapkan, tidak ada kendala selama pelaksanaan Pasar Wadai di kawasan Siring Menara Pandang.
Bagi dia, pemilihan kawasan tersebut sangat cocok dan ideal. Karena, selain untuk menyemarakkan tempat wisata, juga ada keterlibatan SKPD lain juga untuk penataan kawasan tersebut.
“Kalau perbedaan, mungkin pelaksanaan tahun ini baru pertama di kawasan Siring Menara Pandang. Sebelumnya pernah di depan Balai Kota Banjarmasin, Sabilal, Siring 0 KM dan lainnya.
Iwan menuturkan, untuk pedagang di Pasar Wadai tersebut, masih dibicarakan dengan pihak paguyuban.
“Biasanya pedagang yang terlibat baik Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pedagang yang tercatat dalam paguyuban, tapi masih bicarakan dengan ketersedian lahan yang disediakan oleh Event Organizer (EO) nantinya,” tukasnya. (shn/smr)