SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Sekretaris Komisi III DPRD Banjarmasin, Hj Sarifah Saqinah dari Fraksi PAN, meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menyelesaikan proyek perbaikan drainase tepat waktu dan sesuai target. Harapan tersebut ia sampaikan usai melakukan peninjauan lapangan ke sejumlah titik drainase yang diketahui mengalami penyumbatan.
Menurut Saqinah, perbaikan drainase merupakan pekerjaan penting yang berdampak langsung pada masyarakat, terutama menjelang musim hujan. Karena itu, ia menekankan perlunya percepatan pekerjaan agar genangan dan banjir bisa diantisipasi.
“Saluran yang tersumbat harus ditangani cepat. Kami minta PUPR menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pembersihan saluran secara berkala setelah perbaikan selesai. Banyak drainase mengalami penyumbatan akibat sedimentasi dan penumpukan sampah, sehingga perawatan rutin dinilai sangat diperlukan.
Selain itu, Saqinah menekankan perlunya koordinasi yang lebih kuat antara PUPR, pemerintah kelurahan, dan masyarakat agar perbaikan dan pemeliharaan drainase dapat berjalan maksimal demi kenyamanan warga.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadyah, mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini berpacu dengan waktu dan cuaca dalam penyelesaian proyek drainase di Jalan Lambung Mangkurat dan Hasanuddin HM. Proyek senilai Rp7,2 miliar tersebut ditargetkan rampung pada minggu ketiga Desember 2025.
Struktur utama drainase mulai dari lantai, dinding hingga pelebaran saluran bawah—telah selesai dikerjakan. Kini pekerjaan tersisa berada di bagian permukaan, seperti pemasangan sunsten dan penyiapan pohon pengganti.
“Harapannya bisa selesai tepat waktu. Tahun depan ada pemotongan TKD, jadi pembiayaan proyek akan berat kalau sampai lewat tahun anggaran. Makanya kita kebut agar selesai dan dibayar tahun ini juga,” jelas Suri.
Proyek yang membentang sepanjang 800 meter itu merupakan peningkatan kapasitas drainase dengan memperlebar dan memperdalam saluran lebih dari satu meter. Dengan peningkatan ini, aliran air saat musim hujan diharapkan jauh lebih lancar sehingga pusat kota terhindar dari banjir.
Saat ini progres proyek telah mencapai 72 persen. Meski demikian, Suri mengakui bagian yang tersisa justru membutuhkan ketelitian tinggi.
“Musim hujan begini ada teknisnya supaya cepat mengeras. Pemasangan sunsten juga tidak bisa sembarangan, harus dilakukan orang yang benar-benar ahli,” katanya.
Ia juga meminta tim di lapangan untuk tidak hanya mengejar waktu, tetapi tetap menjaga kualitas konstruksi.
“Harapan kami, secara teknis drainase harus kuat dan tahan lama. Bukan hanya selesai, tapi benar-benar kokoh,” ujarnya.
Selain memperkuat saluran air, proyek ini juga akan mempercantik koridor Lambung Mangkurat–Hasanuddin. Trotoar akan diperbarui dengan guiding block, akses landai, serta tempat duduk berdesain modern seperti kawasan Ahmad Yani.
Beberapa pohon yang terpaksa ditebang karena mengganggu konstruksi juga akan diganti dengan jenis pohon baru yang akarnya tidak merusak drainase.
“Kita siapkan pohon baru, tapi jenisnya dipilih yang akarnya tidak merusak konstruksi,” tegas Suri. (sna/smr)
