Site icon Seputaran.id

SDN Basirih 5 Diduga Kemalingan, 15 Laptop Hilang 

Kepala SDN Basirih 5 D'Yantie Hamsatun menunjukkan teralis jendela yang dirusak oleh pelaku, agar bisa masuk ke ruangan sekolahan. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – SDN Basirih 5 Banjarmasin, Jalan Tembus Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan diduga kemalingan. Akibat itu sekolahan tersebut kehilangan puluhan peralatan elektronik yang diperlukan di sekolah.

Insiden tersebut baru diketahui, setelah Penjaga Sekolah Husaini mengecek sekolah pada Minggu (12/5/2024) pagi.

“Setelah menghadiri undangan pernikahan, lalu ke sekolah memberi makan ikan di kolam sekitar pukul 10.00 WITA. Setelahnya baru mencek ruangan-ruangan sekolah,” ujar Husaini.

Ketika itu, kata dia, salah satu ruangan dibuka agak keras dari biasanya, karena terganjal meja dari dalam.

“Begitu masuk, ruangan sudah berserakan dan banyak bercak jejak kaki yang kotor,” ungkap Husaini, saat ditemui di sekolahan, Rabu (15/5/2024).

Ia tak menyangka sekolahan yang dijaganya bisa dibobol. Namun, setelah dilihat ternyata teralis jendela sudah terbongkar.

“Melihat kondisi itu langsung ke luar dan melapor ke pihak sekolah, tidak berani lagi untuk masuk ke dalam. Barang-barang yang hilang tidak tahu, karena cuma membuka dan menutup ruangan saja,” jelasnya.

Dia menduga pelaku masuk lewat jendela belakang sekolah. Sebab, bila lewat depan pasti ketahuan CCTV dan gerbang terkunci.

Kepala SDN Basirih 5 D’Yantie Hamsatun mengatakan, waktu hari Minggu ditelpon oleh penjaga sekolah sekitar pukul 11.00 atau 12.00 Wita, bahwa sekolahan ada kehilangan barang.

“Kebetulan rumah agak jauh, dan kemudian mengabari guru yang lain untuk datang dan melihat,” katanya.

Dikatakannya, saat di lokasi terlihat jejak kaki di lantai meja berserakan, lemari terbuka yang isinya laptop sekolah berisi Dapodik siswa.

“Adapun yang bilang sekitar 15 unit laptop, 2 unit LCD proyektor, 1 set pengeras suara, termasuk CCTV dan perekam di ruangan tersebut,” ungkapnya.

Ia menduga, pelaku beraksi sekitar malam hari atau dinihari. Dan kejadian itu, telah dilaporkan ke polisi, serta melapor ke Dinas Pendidikan (Disdik) bagian aset, bahwa telah ada kehilangan.

“Untuk tindak lanjutnya, laporan sudah diterima cuma dilampirkan dengan berkas kepolisian agar pelaporan lebih lengkap,” ungkapnya.

Menurutnya, dengan kehilangan itu, sangat mengganggu proses belajar-mengajar di sekolah.

“Dari 1 set pengeras suara aja, biasanya digunakan untuk mengarahkan siswa-siswa, jadi tidak bisa lagi. Kemudian untuk laptop itu digunakan ketika ujian dan biasanya dibawa pulang ketika keperluan guru. Laptop juga menyimpan Dapodik sekolah,” tuturnya.(shn/smr)