SEPUTARAN.ID, BANJARBARU – Korem 101/Antasari menggelar Apel Gelar Pasukan dalam rangka Latihan Kesiapsiagaan Operasional (LKO) Kodam VI/Mulawarman dengan melibatkan 1.500 orang terdiri dari unsur TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, Damkar, BPBD dan Tenaga Kesehatan yang digelar di Lapangan Murjani. Kamis (7/11/2024).
Apel gelar pasukan ini dipimpin secara langsung oleh Irdam VI/Mulawarman Brigjen TNI Eventius Teddy Danarto, sebagai Pimpinan Apel dan Kasrem 101/Antasari Kolonel Inf Ilham Yunus selaku Komandan Apel.
Dihadiri oleh Forkopimda Provinsi Kalsel, para Asisten Kasdam VI/Mulawarman, para Kasi Korem 101/Antasari, para Dandim dan Danyonif jajaran Korem 101/Antasari, dan para Kabalak Kodam VI/Mulawarman Wilayah Banjarmasin.
LKO Kodam VI/Mulawarman 2024 dengan tema “Mandau Manuntung-25” adalah bentuk implementasi dari tugas Kodam VI/Mulawarman dalam perbantuan kepada Pemerintah Daerah, apabila terjadi konflik sosial pasca Pilkada Serentak 2024 di wilayah jajaran Kodam VI/Mulawarman.
“Kegiatan apel gelar pasukan LKO Kodam VI/Mulawarman ini, dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan prajurit, alutsista, maupun perangkatnya segenap dalam unsur mendukung pelaksanaan latihan kesiapsiagaan operasional Kodam VI/Mulawarman tentang penanganan konflik sosial pasca Pilkada Serentak 2024,” ucap Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo dalam sambutannya yang dibacakan oleh Irdam VI/Mulawarman.
Mengingat, kata dia, situasi dan kondisi yang berkembang saat ini, maka perlu mengantisipasi pengamanan kegiatan Pilkada Serentak 2024 di wilayah Kodam VI/Mulawarman, agar bisa berjalan dengan tertib dan lancar.
“Saya berharap agar dalam pelaksanaan tugas, selalu mengutamakan keamanan dan kenyamanan, adakan koordinasi antar instansi terkait lainnya, serta kedepankan langkah humanis, pendeteksian dan penindakan secara terukur,” harap Pangdam.
Usai pelaksanaan Apel Gelar Pasukan, dilanjutkan dengan kegiatan Latihan Kesiapsiagaan Operasional yang digelar selama 2 hari sejak 7 November hingga 8 November 2024.
Berbagai macam latihan simulasi penanganan konflik sosial pasca Pilkada Serentak dilaksanakan mulai upaya pencegahan kekerasan fisik antar massa pendukung calon, pencegahan demo massa, penutupan wilayah, pengamanan obyek vital dan pemadaman api.
Terdapat juga aksi penghalau aksi massa, pembatasan dan penutupan wilayah, perlakuan jam malam, patroli wilayah, evakuasi korban, sterilisasi tempat rawan konflik, aksi penyelamatan hingga pembubaran massa. (rilis/smr)