SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Di tengah berbagai persoalan sosial di Banjarmasin, keberadaan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) menjadi garda terdepan dalam membantu pemerintah menangani berbagai permasalahan warga.
PSM bertugas membantu penanganan kasus-kasus sosial seperti lansia terlantar, anak jalanan, disabilitas terlantar, warga sakit yang membutuhkan rujukan darurat hingga penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) memerlukan intervensi cepat.
Dibalik itu para PSM yang berada di bawah naungan Dinas Sosial (Dinsos) Banjarmasin, ternyata bekerja tanpa pamrih atau insentif dan siap siaga selama 24 jam setiap hari melayani warga.
Salah seorang PSM Hermansyah menuturkan, sudah 30 tahun ini bekerja secara sukarelawan membantu dan sebagai perpanjangan tangan pemerintah, kepada warga dalam mengatasi berbagai permasalahan keluhan dan kedaruratan di bidang sosial.
“Tugas sering kali berlangsung di luar jam kerja dan tidak jarang harus merespons panggilan di tengah malam,”.ujarnya.
Meski memikul tanggung jawab besar, tidak menerima insentif maupun honor khusus dari pemerintah daerah. “Semua pekerjaan dilakukan atas dasar kepedulian dan rasa kemanusiaan terhadap sesama,” ungkapnya.
Wakil Walikota Banjarmasin Hj Ananda menuturkan, di tahun mendatang para PSM bisa diberikan reward yang sepadan sebagai bentuk apresiasi kerena telah puluhan tahun bekerja sebagai sukarelawan membantu pemerintah di lapangan.
“Karena menjadi seorang PSM bukanlah hal yang mudah bagi mereka dengan tanpa pamrih mendengarkan dan menampung berbagai keluhan warga,” ucapnya.
Ia menyatakan, PSM ujung tombak pembangunan sosial dan perlu peningkatan kemampuan nya guna bisa maksimal pengentasan masalah sosial. “Jadi perlu diapresiasi yang maksimal,” katanya.
Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Banjarmasin Amrullah menuturkan, ada 175 PSM yang berada di bawah naungan Dinsos Banjarmasin.
“Mereka berkesempatan mendapatkan bimbingan teknis terkait penanganan permasalahan sosial warga di Kota Seribu Sungai. Namun baru 50 orang bisa diikutkan Bimtek, karena keterbatasan anggaran. Ke depan bakal diperbanyak lagi,” ujarnya.
Amrullah menyatakan, PSM merupakan ujung tombak serta berdedikasi tinggi dalam menjangkau persoalan sosial yang tidak selalu dapat ditangani langsung oleh Pemerintah. Baik itu terkait keluhan bantuan sosial, laporan atau aduan dan lainnya. Bakal sigap membantu.
Ia menuturkan, meski belum ada skema insentif, Pemerintah Kota (Pemko) terus berupaya mencari solusi agar kontribusi PSM bisa mendapatkan penghargaan yang layak.
“Apakah itu tali asih atau penghargaan sebagai bentuk apresiasi. Mengingat, adanya PSM ini sangat membantu Dinsos upaya penanganan permasalahan sosial untuk segera ditangani,” tukasnya. (shn/smr)
