SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Banjarmasin mencatat realisasi APBD Banjarmasin 2025 melebihi target.
Hingga 24 Desember 2025, pendaatan daerah telah mencapai Rp2,69 triliun atau setara dengan 104,01 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp2,5 triliun.
“Jadi Alhamdulillah secara keseluruhan pendapatan kita di 2025 telah melampaui target yakni mencapai 104,01 persen,” ungkap Kepala BPKPAD H Edy Wibowo, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (30/12/2025).
Ia menjelaskan, target ini didominasi oleh tingginya capaian pada sektor pendapatan transfer, khususnya bagi hasil provinsi yang menyentuh angka 134,18 persen atau sebesar Rp456,9 miliar.
Kemudian pendapatan transfer pemerintah pusat terealisasi 102,55 persen atau Rp1,528 triliun dari target Rp1,490 triliun.
Sedangkan pendapatan transfer antar daerah realisasi 134,18 persen atau Rp456 miliar dari target Rp340 miliar. Sementara itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) tercatat sebesar Rp668 miliar atau 92,98 persen dari target Rp718 miliar.
“Sedangkan di sektor Pajak Daerah menjadi kontributor stabil dengan capaian 100,13 persen (Rp 491,6 miliar),” sebutnya.
Namun, Edy menyebut, dari sektor retribusi daerah masih menjadi perhatian, karena baru terealisasi sebesar 74,70 persen atau Rp31,9 miliar dari target Rp42,7 miliar.
Kalau hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terealisasi 100 persen atau Rp36,2 miliar dari target Rp36, 2 miliar sekian. Lalu lain PAD yang sah terealisasi 72,91 persen atau Rp108,4 miliar dari target Rp148,7 miliar.
Menurutnya, rendahnya angka retribusi ini dipengaruhi oleh kinerja beberapa SKPD penghasil, di mana Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudporapar) Banjarmasin, tercatat sebagai unit dengan capaian terendah dibandingkan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga kerja (Diskopumker) lebih tinggi.
“Kami telah melakukan koordinasi dengan SKPD terkait, khususnya yang capaiannya masih rendah seperti Disbudporapar agar melakukan optimalisasi di sisa waktu yang ada,” katanya.
Sementara dari sisi belanja, dari pagu Rp2,6 triliun, saat ini serapan anggaran berada di posisi 78,59 persen.
Ia menyatakan, pihaknya optimis angka ini akan terus bergerak naik hingga mendekati angka 80 persen lebih pada saat penutupan buku 31 Desember 2025.
“Untuk sisi belanja, saat ini posisi kita berada di angka 78,59 persen. Kami proyeksikan hingga tutup buku tanggal 31 Desember 2025 besok, serapan belanja bisa menyentuh angka sedikit di atas 80 persen. Semua data penerimaan akan terus kita rekam hingga batas akhir cut-off untuk melihat gambaran final kekuatan fiskal kita di tahun 2025 ini,” tukasnya. (shn/smr)
