Site icon Seputaran.id

Ratusan SD Belum IKM, Disdik Banjarmasin Galakkan Sosialisasi

Kepala Disdik Banjarmasin Nuryadi menghadiri Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Kelayan Selatan Basirih, di SD Basirih 8. (foto : shn)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Ratusan sekolah dasar (SD) di Banjarmasin belum menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

Dari data, baru 40 sekolah baik SD maupun SMP termasuk sekolah penggerak yang sudah mulai melaksanakan IKM.

“Masih banyak sekolah yang belum IKM, terutama SD yang jumlahnya hampir 259 sekolah di Banjarmasin,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin Nuryadi.

Oleh karena itu, Disdik Banjarmasin menggalakkan sosialisasi IKM ke semua sekolah di Banjarmasin.

“Memudahkan dan percepatan sosialisasi pihak Disdik menggunakan sistem gugus. Dengan membagi 25 gugus sekolah, yang mana 1 gugus terdiri dari 10 sekolah atau lebih,” jelasnya usai menghadiri Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Kelayan Selatan Basirih, di SD Basirih 8, Selasa (8/11/2022).

Bagi Nuryadi, percepatan sosialisasi supaya IKM bisa mulai dilaksanakan serentak pada tahun ajaran 2023/2024 mendatang.

“Karena ini sudah kewajiban untuk diterapkan. Ya harapannya semua bisa melaksanakan IKM,” katanya.

Menurut Nuryadi sebelum penerapan IKM pihak Disdik juga akan melalukan evaluasi kesiapan sekolah.

“Di mana selama beberapa hari belakangan, sudah ada tiga gugus yang melaksanakan yakni Gugus Banjarmasin Utara, Banjarmasin Tengah dan Banjarmasin Selatan,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, sistem pembelajaran IKM adalah berbasis digitalisasi di bawah bimbingan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud). Sehingga akan ada pembelajaran menggunakan aplikasi.

“IKM ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam modul pengajaran kepada siswa agar tidak ada lagi guru yang Gagap Teknologi (Gaptek) di era digitalisasi saat ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Kelayan Selatan Basirih Eka Rusmilawati menyatakan, dalam menghadapi penerapan IKM, dengan mengumpulkan tenaga pendidik atau guru melalui sosialisasi IKM.

“Semua itu agar tahun ajaran 2023/2024 semua guru Gugus Kelayan Selatan Basirih siap untuk melaksanakan IKM. Gugus Kelayan Selatan Basirih sendiri ada 10 sekolah,” sebutnya.

Pun demikian, ia menilai, penerapan IKM bakal ada mengalami kendala sarana dan prasarana penunjang pola pelajaran secara digitalisasi.

“Apalagi Sekolah di wilayah Gugus Kelayan Selatan Basirih termasuk sekolah pinggiran kota, yang belum lengkap untuk menunjang pendidikan berbasis digitalisasi. Terutama laptop kita alami kekurangan, menyiasatinya dengan pembagian sesi dan memanfaatkan sebaik-baiknya pengunaan smartphone dari masing-masing siswa,” tukasnya. (shn/smr)